Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pascagempa berskala 7,0 SR terjadi Minggu (5/8), gempa-gempa susulan terus terjadi. Termasuk gempa yang terjadi terakhir pada Kamis (9/8) pukul 13.30. Rumah sakit paling krusial terhadap dampak gempa karena ada banyak orang sakit yang harus dievakuasi.

Direktur Bali Royal Hospital (BROS) dr. Dwi Aryawan, MARS. mengatakan, BROS sedang mempersiapkan tenda darurat untuk tempat evakuasi pasien. Penanganan gempa di BROS diakui sesuai standar yang sudah dibuat terkait bencana yang bisa terjadi di RS.

Baca juga:  Memperkuat Kedudukan Desa Adat Guna Menjaga Kebudayaan Bali

Evakuasi pasien yang bisa dimobilisasi bisa dibantu keluarga untuk menuju titik aman berkumpul. Untuk yang tidak bisa mobilisasi, dibantu dengan kursi roda ataupun tempat tidur, dibantu dengan tim perawat dan staff RS. “Saat terjadi gempa tadi, kondisi masih aman terkendali. Kita sempat evakuasi pasien ke titik aman berkumpul di belakang RS,” ungkapnya.

Sementara itu di RSUP Sanglah telah didirikan tenda-tenda untuk tempat evakuasi.Sebelumnya Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah dr. I Ketut Sudartana, Sp.B (K) didampingi Direktur Umum dan Operasional serta Direktur SDM menyampaikan, pasien dievakuasi di lapangan senam yang letaknya di belakang RSUP Sanglah serta di sepanjang selasar RSUP Sanglah.

Baca juga:  Gempa Guncang Jember, Dirasakan hingga Kuta

Dalam situasi gempa seperti ini, diakui kendala yang dialami RSUP Sanglah adalah evakuasi bayi-bayi di NICU dan PICU. Oleh karena itu ia juga memberdayakan residen untuk mengevakuasi pasien bayi. “Satu pasien dipegang satu dokter,” katanya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *