TABANAN, BALIPOST.com – Badan Pengelola DTW Tanah Lot terus mematangkan gelaran event Tanah Lot Art and Food Festival 2 yang akan digelar mulai tanggal 18 Agustus sampai dengan 20 Agustus 2018. Selama tiga hari festival tersebut, beragam event dan hiburan menarik akan disuguhkan, salah satunya peluncuran Tari Rejang Sandat Ratu Segara kolosal oleh 1.800 penari, sesuai dengan tema yang diusung yakni ‘Bhakti Pujaning Segara’ yang mengandung arti persembahan tulus kepada laut. Bahkan hari ketiga festival atau saat penutupan, rencananya akan dihadiri tokoh nasional yang juga Presiden RI ke 5, Ibu Megawati Soekarno Putri.
Dalam temu media yang digelar Jumat (10/8), dipaparkan dalam festival kedua kali ini tidak jauh beda dengan festival sebelumnya yakni mengarah pada pelestarian seni budaya dan pengenalan potensi daerah terutama kuliner dimana tetap mengangkat Kuwir sebagai identitas kuliner Tabanan. Serta menampilkan 10 stand UKM dan 10 stand kuliner potensi tradisinal Tabanan yang akan menampilkan menu spesial setiap harinya. Serta akan tampil 10 barista terbaik Tabanan juga akan menyajikan produk kopi Tabanan yang mulai memiliki nama besar dikomunitas pencinta kopi.
“Selain menyuguhkan potensi budaya Tabanan kami juga ingin memberikan kesempatan pada UMKM di Tabanan yang belum dapat kesempatan untuk memamerkan produk mereka,” ucap Bupati Eka mengatakan kegiatan festival semacam ini akan terus dilakukan sebagai program promosi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya ke DTW Tanah Lot sekaligus membantu pemerintah dan masyarakat dibidang pengembangan usaha kecil dan menengah.
“Meski sudah cukup dikenal, namun promosi tidak boleh berhenti, terbukti saat festival pertama sebelumnya berhasil menarik kunjungan wisatawan 48 ribu selama tiga hari dari yang sebelumnya hanya 5 ribu per hari, kami harapkan dalam festival kedua kali ini juga akan sama, “ucapnya.
Selain artis lokal, festival juga akan dimeriahkan sejumlah artis nasional serta didukung 11 desa adat untuk terlibat menampilkan potensi budaya andalannya setiap hari selama festival berlangsung.
Disinggung tentang kesiapan tari kolosal Rejang Sandat Ratu Segara yang merupakan ikon dalam festival kedua tahun ini, Bupati Eka menjelaskan semua sudah berjalan baik, bahkan rencananya akan dilakukan gladi pada tanggal 15 Agustus mendatang sekaligus mengecek kesiapan posisi para penari. Karena nantinya para penari akan ditempatkan pada spot yang ditentukan sesuai kecamatan.
Kesiapan pengamanan juga telah menjadi atensi, dengan melibatkan unsur kepolisian baik itu pol air, life guard, pecalang dan unsur dinas terkait lainnya. Mengingat tarian ini merupakan tarian sakral, larangan untuk melintas selama 11 menit durasi tarian juga telah mendapatkan perhatian panitia penyelenggara.
Secara niskala nantinya akan kita ‘sengker’ dan areal para penari disucikan, selain juga pengamanan dari unsur terkait untuk mengantisipasi tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan, tapi kami berharap dengan doa positif kegiatan ini akan berjalan lancar, karena tujuannya memang baik yakni persembahan penuh ketulusan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa utamanya kepada laut dan pengiasanya yang telah memberikan energi dan kehidupan kepada umat manusia. “Saya siap bertanggujawab sekala niskala jika terjadi hal yang tidak diinginkan, dan akan kita kawal betul, karena niat kita baik astungkara bisa berjalan lancar,” pungkasnya.
Mengingat tarian ini bersifat sakral dan harus ditarikan 1.800 penari remaja SMP dan SMA, panitia juga telah menyiapkan 100 penari cadangan untuk menggantikan para penari yang saat itu tengah berhalangan. Serta sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap musibah yang tengah terjadi di Lombok, dalam kegiatan festival tersebut nantinya juga diselipkan kegiatan charity event atau penggalangan dana untuk meringankan beban warga yang terkena musibah, dari jajaran perangkat daerah Pemkab Tabanan. (puspawati/balipost)