SINGARAJA, BALIPOST.com – Pasokan air bersih di Desa Patemon, Kecamatan Seririt sejak tiga hari lalu terganggu. Warga di desa ini pun kesulitan mendapat air bersih untuk keperluan Mandi Cuci dan Kakus (MCK) serta memasak.
Menyusul situasi ini, warga pun antre memperoleh air bersih bantuan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buleleng. Warga di desa ini mengandalkan pasokan air bersih dari jaringan PDAM Buleleng.
Camat Seririt Nyoman Riang Pustaka, Minggu (12/8), membenarkan warga Dsea Patemon kesulitan mendapat pasokan air bersih. Dia mengatakan, sejak musim kemarau tiba, pelayanan air bersih dari PDAM di desa itu mulai mulai mengalami gangguan. Ini karena turunnya debit air, sehingga pasokan air bersih tidak mencukupi untuk seluruh warga, sehingga dilakukan pelayanan dengan cara bergilir.
Menyusul situasi ini, pemerintah desa dan kecamatan suah berkoordinasi dengan manajemen PDAM agar diberikan bantuan air tangki. Dengan demikian, keperluan air untuk minum dan memasak bisa dipenuhi. “Sebenarnya sejak musim kemarau pasokan air bersih dari PDAM itu sudah mengalami gangguan. Kami bersama pemerintah desa sudah meminta agar ada pasokan air tangki,” katanya.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Buleleng Made Lestariana mengatakan, ada lima desa di Kecamatan Seririt yang mengalami gangguan air bersih. Desa itu, yakni Rangdu, Ringdikit, Patemon, Banjar Asem, dan Desa Lokapaksa. Pelayanan air bersih di lima desa tersebut terganggu lantaran pasokan air dari Desa Gunung Sari menurun.
Disebutkan ada kerusakan akibat bencana gempa susulan yang berpusat di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (9/8). Pascakerusakan itu, PDAM telah memasok air tangki, sehingga bisa membantu warga.
Menurut Lestariana, untuk memperbaiki kerusakan, pihaknya akan melakukan penanganan jangka pendek dan jangka panjang. PDAM sekarang memasang dua unit mesin pompa untuk menyedot air. Air kemudian ditampung dan dialirkan ke jaringan pipa transmisi.
Sedangkan, jangka panjang, PDAM memperbaiki bak tampung dengan membuat konstruksi baru, sehingga pelayanan air bersih dari sumber mata air ini bisa kembali normal. (Mudiarta/balipost)