Tari Sanghyang Jaran menjadi salah satu seni budaya yang meramaikan festival Nusa Penida 2017. Tahun ini, event tersebut ditiadakan. (BP/sos)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Keinginan masyarakat, khususnya Klungkung untuk menyaksikan Festival Nusa Penida tahun ini harus pupus. Event tersebut diibatalkan pemkab lantaran terbentur anggaran. Tidak lagi terakomodasi pada dana Pajak Hotel dan Restoran (PHR) yang dikucurkan Pemerintah Kabupaten Badung.

“Dari dulu menggunakan dana PHR Badung. Tahu-tahu muncul SK Bupati Badung di revisi dan dana itu tidak muncul. Kami tidak mungkin merevisi karena dananya cukup besar. Jadi tidak dilaksanakan tahun ini,” ungkap Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Senin (13/8).

Baca juga:  Penduduk Pendatang Tanpa Identitas Dikenakan Tipiring

Bupati asal Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida ini menyebutkan pada SK tersebut yang muncul berupa hibah untuk masyarakat sebesar Rp 26 miliar. “Dana rutin kami yang Rp 50 miliar juga berkurang Rp 10 miliar dan dibawa ke hibah masyarakat,” sebutnya.

Meski event tahunan itu tidak bisa berlangsung sesuai harapan, ditegakan upaya promosi pariwisata Kabupaten Klungkung, terutama Kepulauan Nusa Penida yang mendapat julukan the blue paradise island itu tidak akan berhenti. Media sosial dan elektronik akan dijadikan solusi. “Kemudian juga lewat event-event dan seminar di luar daerah. Instansi terkait masih bisa melakukan promosi,” katanya.

Baca juga:  Hingga 20 Desember, “Deadline” The Tanjung Benoa Beach Resort Lunasi PHR

Disampaikan lebih lanjut, pada 2019, pelaksanaan festival itu diupayakan bisa terakomodasi pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). “Kalau menggunakan anggaran tahun ini, Silpa cukup terbatas karena perencanan kami cukup bagus sehingga sedikit untuk menggeser anggaran. Selain itu waktu juga terlalu mepet sehingga tidak memungkinkan untuk menyertakan partisipasi pelaku pariwisata,” imbuh Suwirta.

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta mengatakan anggaran festival tersebut diusulkan Rp 1,7 miliar. Sejauh ini, belum ditentukan lokasi penyelenggaraannya. Demikian juga dengan kegiatan yang akan meramaikan. “Kalau tahun lalu di Pantai Mahagiri, Nusa Lembongan. Tahun sekarang harusnya di Nusa Gede. Tetapi untuk lokasinya belum ditentukan,” jelasnya. (sosiawan/balipost)

Baca juga:  Cegah COVID-19 di Tempat Pelayanan, Ini Dilakukan Ditlantas
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *