DENPASAR, BALIPOST.com – Komang Sri Maheni (37), istri Ko-pilot pesawat Dinomin Air PK HVQ yang jatuh di pegunungan Bintang, Papua, Wayan Sugiarta (45) menuturkan, sehari sebelum kecelakaan pesawat yang terjadi Sabtu (13/8), sempat berkomunikasi dengan almarhum melalui video call. Lewat video call itu ia melihat wajah suaminya berbeda dari hari-hari biasa.
Dalam percakapan itu suaminya mengungkapkan kerinduan pada keluarganya. “Ia juga sempat berpesan untuk menjaga ibu,” ungkap Sri terkenang.
Komunikasi melalui telepon kerap dilakukan bersama suami. Bahkan di pagi hari, sebelum suaminya berangkat bekerja di hari kejadian, chatting masih dilakukan.
Namun, terakhir ia bertemu langsung dengan suami sebulan lalu pada 18 Juli 2018. Karena pada waktu itu Wayan Sugiarta dipindah tugas ke Papua.
Kata Sri, mendapat tugas di Papua, Sugiarta merasa senang. “Karena memang orangnya suka alam, tempat – tempat yang masih asri. Jadi ketika dapat tugas ke sana dia senang sekali,” kata Sri diiyakan adik kandung Wayan.
Menjadi pilot merupakan cita-cita Wayan Sugiarta sejak kecil. Wayan menamatkan pendidikan di SMK Penerbangan di Surabaya. Kemudian kuliah di Juanda Flying School, Surabaya.
Ia menamatkan studi tahun 1995. Wayan juga sempat menempuh pendidikan penerbangan di Wellington, Selandia Baru. Ia mulai menerbangkan pesawat di tahun 2007.
Pada awalnya, ia ditugaskan di Pekanbaru. Karena PT. Sinar Mas, membawahi airlines yang diterbangkan rekan Wayan bermarkas di Pekanbaru. Sang istri mengikuti suami kemanapun bertugas.
Sejak tahun 2011, sang istri menetap di Bali, tepatnya di Nusa Dua. Dari pernikahan yang berusia 12 tahun, mereka belum dikarunia anak. (Citta Maya/balipost)