MANGUPURA, BALIPOST.com – Monumen bom Bali yang lebih dikenal dengan nama Ground Zero (GZ) Legian, dalam tujuh hari ini, akan ditutup sementara untuk pengunjung. Sebab, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung sedang melakukan penataan, untuk memberikan suasana baru pada monumen GZ ini.
Terkait penataan ini, Kepala DLHK Badung, Putu Eka Merthawan, Senin (13/8) memohon permakluman kepada wisatawan karena akses menuju monumen GZ ditutup sementara. Dikatakannya, penataan ini dilakukan karena sejak lama monumen GZ ini kurang mendapat penanganan secara optimal. Bahkan beberapa bagian pada pedestal, warnanya mulai memudar.
Untuk itu, dalam penataan ini, pihaknya menggandeng pihak swasta untuk pendanaanya. Melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) lingkup pengerjaan nanti meliputi penataan air mancur, penambahan lighting dan peremajaan pedestal. Selain itu untuk ukiran yang ada pada pedestal, akan diganti warna dengan tambahan prada.
Dijelasknanya, nuansa baru yang akan ditawarkan nanti setelah penataan yaitu, kawasan ini pada siang maupun malam, tetap menarik untuk dijadikan objek foto. Karena nanti akan ditambahkan atau ada penggantian lighting, yang tentunya akan bisa membuat suasana berbeda.
Tidak hanya itu, kawasan yang dulu sempat menjadi lokasi yang menyeramkan, kini diharapkan agar tidak lagi terkesan angker. “Kami ingin GZ tempatnya menyenangkan, apapun kejadian masa lalu mari dilupakan. Sekarang kita bikin GZ itu menjadi taman perdamaian dunia. Jadi orang ke sana itu datang dengan suasana damai, bukan dengan rasa kebencian,” pungkasnya.
Sementara, untuk total biaya, Eka mengatakan seluruhnya diserahkan kepada pihak swasta melalui dana CSR. Selain di Groun Zero, ada juga penataan melalui dana CSR yaitu untuk di patung Dewa Ruci dan patung Satria Gatot Kaca. Sehingga seluruh ikon taman Badung ke depan dalam rangka mendukung pelaksanaan IMF-WB benar-benar tertata lebih menarik. “Untuk pemeliharaannya nanti, juga akan dilakukan oleh pihak swasta ini,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)