GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Taro merupakan salah satu kawasan di Kabupaten Gianyar yang kini sedang konsen mengembangkan agrowisata. Mendukung agenda itu, pihak desa menyiapkan demplot untuk 43 jenis pisang pada lahan seluas 1 hektar di desa tersebut.
Penanaman puluhan jenis pisang ini dilakukan pada Selasa (14/8). Kepala Desa Taro Wayan Suardika mengatakan penanaman puluhan jenis pisang ini diharapkan mampu memberi nilai tambah terhadap daya tarik Desa Taro sebagai desa wisata. “Khususnya nilai tambah untuk petani yang tengah membuka agrowisata di kawasan desa kami,” katanya.
Apalagi ditambah dengan iklim dan keadaan tanah Desa Taro yang dinilai cocok untuk pertanian. Upaya ini juga diharapkan dapat mengedukasi generasi muda untuk melestarikan pertanian, khususnya tanaman pisang. “Kalau generasi muda sudah tahu, kan nanti bisa menjadi bahan untuk dijelaskan kepada wisatawan yang berkunjung ke Desa Taro, terkait pohon pisang yang memiliki 43 jenis,” ungkapnya.
Sementara Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. Nyoman Rai, MS yang hadir pada kegiatan tersebut menjelaskan tujuan dari penanaman ini untuk melestarikan 43 jenis pisang yang ada di Bali. “Terutama agar kebutuhan pisang terkait untuk upakara gampang dicari,” katanya.
Penanaman ini juga sengaja mengambil lokasi di kawasan desa wisata, untuk mengembangkan agrowisata. “Siapa tahu nanti wisatawan yang ingin belajar pertanian kita punya botani pisang Bali. Kami akan membuatkan buku tentang pisang seperti kegunaan, jenis pisang atau manfaatnya,” jelas Prof. Rai.
Guru Besar Unud ini juga berharap pisang tidak dicari buahnya saja, namun mampu diintegrasikan dengan agrowisata. Sehingga pisang memiliki nilai tambah. “Upaya ini kita harapkan bisa menempatkan petani sebagai subjek pariwisata, sehingga petani dapat langsung menikmati hasil pariwisata di perdesaan, dan secara tidak langsung mampu meningkatkan pendapatan petani,” tandasnya.
Sementara Plh. Bupati Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya yang langsung ikut dalam proses penanaman berharap agar upaya ini dapat menopang kebutuhan pisang di Bali, khususnya Gianyar. “Karena selama ini kita memenuhi kebutuhan pisang dengan mendatangkan dari Jawa,” tuturnya.
Sekda Gianyar ini juga berharap dengan diadakannya demplot pisang di Taro ini mampu membangun kesadaran masyarakat, bahwa menjadi petani pisang juga bisa memberikan keuntungan yang lebih besar. Ke depan Wisnu Wijaya mengatakan akan selalu mendukung kegiatan tersebut agar berkesinambungan serta akan mengembangkannya di kecamatan lainnya di Kabupaten Gianyar. (Manik Astajaya/balipost)