AMLAPURA, BALIPOST.com – Serangan hama burung yang mengganas membuat petani yang ada di Subak Cangah, Desa Tumbung, Karangasem terpaksa menutupi tanaman padi mereka dengan jaring. Upaya itu dilakukan supaya tanaman padi yang sudah mendekati masa panen tersebut tidak habis dimakan burung.
Petani penyakap di Subak Cangah, Desa Tumbung, Karangasem,Ni Made Sari, Rabu (15/8), mengungkapkan, jika serangan hama burung yang melanda tanaman padinya sangat banyak.
Kata dia, bahkan untuk meminimalisir serangan burung yang melanda tanaman padinya jepang masa panen itu, dia terpaksa menutupi tanaman padi memakai jaring. Tak hanya itu, bahkan dirinya juga menjaga langsung tanaman padi setiap hari untuk mengusir burung-burung yang menyerang padinya.
“Saya giliran dengan suami untuk menjaga padi untuk mengusir burung-burung yang datang. Saya jaga pada pagi sampai siang. Setelah itu suami saya yang jaga disini. Kalau tidak dijaga seperti ini burung akan banyak yang menyerang padi,”ungkapnya.
Menurut Sari, serangan hama burung mulai mengganas menyerang tanaman padi miliknya yakni sekitar sebulan terakhir. Kata dia, burung mulai menyerang padi ketika padi ketika padi sudah menghasilkan bulir. Kata dia, dirinya tidak tahu kenapa serangan burung sangat banyak. “Kurang tahu apa yang menyebabkan serangan burung mengganas seperti ini. Mungkin karena banyak pepohonan sehingga banyak burung. Seranga burung banyak pada pagi dan sore. Kalau malam rasanya tidak ada karena burung tidur,”katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan mengganasnya serangan hama burung ini diyakini hasil produksi gabah diperkirakanan menurun. Dimana. Masa panen baru bisa dilakukan lima hari kedepan. “Kalau sebelumnya pas todik ada serangan burung dari luas 60 are saya bisa mendspatkan 40 kampil gabah. Kalau sekarang kemungkinan berkurang dari jumlah itu,” paparnya.
Hal senada juga diungkapkan petani lain, I Wayan Merta. Dia menjelaskan, jika padi tidak diisi dengan jaring, maka bulir padi akan habis dimakan oleh burung. “Serangan burung sampai ribuan. Kalau tidak diisi jaring sama sekalai tidsk dapat gabah. Kalau sudah diisi jaring, pada sedikit lebih aman. Tapi tetap saja ada padi yang rusak dimakan burung,”jelas Merta. (eka prananda/balipost)