TABANAN, BALIPOST.com – Warga kecamatan Baturiti, Kamis (16/8) sempat digegerkan temuan bayi berjenis kelamin perempuan di warung yang berlokasi di banjar/desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Namun setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, terungkap bahwa kasus tersebut rupanya hanya rekayasa.

Rekayasa dilakukan pemilik warung yang juga ibu kandung bayi malang tersebut.

Kapolres Tabanan, AKBP Sinar Subawa mengatakan, pascalaporan terkait penemuan bayi tersebut, pihaknya memerintahkan anggota segera melakukan penyelidikan, meminta keterangan terhadap saksi-saksi. Termasuk pelaku yang sebelumnya menjadi saksi inisial NGAAP (22).

Baca juga:  DPW Poltekpar Bali Sosialisasi Tata Kelola Desa Wisata di Desa Kedisan

Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan kejanggalan terhadap pengakuan NGAAP. Dan setelah didesak, pelaku akhirnya mengakui kalau ia sendiri ibu kandung dari bayi tersebut. “Yang bersangkutan mengaku telah mengarang cerita kalau dia menemukan bayi tergeletak dan menangis di bawah meja di sebuah warung miliknya,” jelasnya, saat dikonfirmasi Jumat (17/8).

Menurutnya, pelaku tidak menyadari jika dirinya hamil. Dan lebih lanjut yang bersangkutan mengatakan saat melahirkan tersebut baru memiliki ide membuat cerita bahwa ia telah menemukan seorang bayi di depan warung miliknya karena merasa tertekan tidak sanggup membiayai hidup anak anaknya.

Baca juga:  Dikabarkan Sempat Gelar PTM, Puluhan Mahasiswa Poltrada Tertular COVID-19

Dari pengakuan pelaku, ia terpaksa melakukan hal tersebut karena terhimpit ekonomi dan masalah keluarga. Apalagi ia sudah memiliki dua anak perempuan yang masih kecil-kecil. “Sebenarnya pelaku tidak punya niat membuang bayinya, hanya saja karena masalah ekonomi dan keluarga, membuat dia bertindak seperti itu,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bayi berjenis kelamin perempuan dilaporkan pertama kali dilihat oleh warga Ni Gusti Ayu Alit Prabawa saat pulang dari membantu tetangga yang melaksanakan upacara perkawinan. Penemuan tersebut berawal saat ia akan masuk ke rumahnya.

Baca juga:  Generasi Milenial Diajak Warisi Nilai Perjuangan I Gusti Ngurah Rai

Lalu, perempuan 22 tahun tersebut mendengar tangisan seorang bayi. Karena penasaran, ia pun menelusuri asal suara tersebut. Dan betapa terkejutnya dia, ternyata ada bayi perempuan yang ditaruh di bawah meja di depan warung miliknya. Mengetahui ada bayi, ia segera melaporkan peristiwa tersebut ke pihak berwajib. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *