DENPASAR, BALIPOST.com – Belum semua perempuan merasakan kebebasan untuk terus berkarya dan bekerja mengisi kemerdekaan. Salah satu hambatan yang mereka hadapi adalah kodrat menopause.
Penulis Buku “Taklukkan Menopause”, Angela Holloway mengatakan, perempuan terlebih dulu harus tahu dan mengerti tentang menopause. “Perempuan juga harus mendapat asupan nutrisi yang baik dan berolahraga pada saat menopause. Selain itu, ada alternative cara pengobatan secara natural dan terapi sulih hormon (Hormon Replacement Therapy, red),” ujarnya saat menjadi pembicara bincang sehat yang digelar Perdiknas Denpasar belum lama ini.
Menurut Angela, sangat penting bagi seorang perempuan untuk berbagi dengan orang-orang di sekitar, khususnya keluarga mengenai kondisi mereka. Sebab, perempuan yang sudah mengalami menopause kebanyakan merasa stress dan sering tidak fokus.
Oleh karena itu, keluarga atau orang-orang terdekat sangat penting untuk bisa memahami kondisi yang sedang dihadapi perempuan saat menopause. “80 persen dari seluruh perempuan akan merasakan gejala menopause, seperti pusing, stress, depresi, atau tiba-tiba berkeringat. Saat hormon naik turun seperti ini, seorang perempuan akan merasa dikontrol oleh orang lain, bahkan bisa sampai merasa gila karena tidak fokus,” papar perempuan asal Kanada namun lama tinggal di Australia ini.
Angela menambahkan, menopause umumnya dihadapi perempuan mulai usia 45 hingga 55 tahun. Kendati, bisa juga lebih awal atau lebih lambat dari itu. (Rindra Devita/balipost)