SINGARAJA, BALIPOST.com – Penambahan referensi dan buku pengayaan di Perpustakaan SD di Buleleng terus digenjot oleh Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Buleleng. Tahun 2018 ini, 45 SD di Bali Utara mendapat jatah buku pengayaan dan buku referensi perpustakaan.
Untuk mengadakan 2.624 judul buku tersebut, Disdikpora mengalokasikan DAK lebih dari sebesar Rp 2 miliar. Setelah melalui proses tender, rekanan CV. Sumber Anugrah Hindu ditetapkan sebagai pemenang tender. Sesuai tahapan kontrak, Sabtu (18/8), rekanan menyerahkan buku yang telah dipesan.
Sebelum didistribusikan kepada sekolah penerima bantuan, ribuan judul buku itu diperiksa melibatkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Singaraja, Inspektorat Daerah Buleleng, Tim Penerima Hasil Pekerjaan, dan guru yang memanfaatkan buku tersebut. Verifikasi juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Gede Suyasa bersama Direktur CV. Sumber Anugrah I Wayan Yuda Adnyana, SE.
Tidak saja mencocokkan jumlah dan kesesuaian judul buku, pemeriksaan ini untuk memastikan kalau semua judul buku tersebut bebas dari penulisan materi yang berkaitan dengan pornografi, terorisme, dan informasi yan tidak mendidik lain.
Suyasa mengatakan, setiap tahun pihaknya mendapat anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang masuk dalam APBD Buleleng. Dana tersebut kemudian dialokasikan untuk menambah buku pengayaan dan referensi perpustakaan.
Hanya saja, karena alokasi angagran terbatas, pengadaan buku dilakukan bertahap dan bantuan ini khusus untuk sekolah yang sudah memiliki perpustakaan atau sekolah yang telah mengalihfungsikan mes guru untuk ruang perpustakaan.
Dari 485 sekolah, sekarang ini sebanyak 344 sekolah sudah memiliki perpustakaan. Sedangkan, sisanya 141 sekolah belum memiliki. Ratusan sekolah yang sudah memiliki perpustakaan itu dijatah buku pengayaan dan referensi secara bertahap. “Setiap tahun kita mengalokasikan DAK untuk pengayaan dan refrensi perpustakaan, dan kita sasar yang sudah ada perpustakaan sebab kalau yang belum takutnya buku tidak terpelihara dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Yuda Adnyana mengatakan, sesuai dengan kontrak pihaknya telah menyerahkan buku yang dipesan Disdikpora. Masing-masing sekolah mendapat sebanyak 892 judul buku meliputi Agama Hindu, IPS, dan buku panduan pendidikan. Khusus untuk buku Agama Hindu, pihaknya bekerjasama dengan penerbit di Bali, sehingga dipastikan materi buku tersebut sesuai dengan ajaran Hindu Bali. “Kalau nanti ada buku yang tidak sesuai itu kami bertangungjawab untuk mengganti sesuai dengan buku yang sudah pesanan,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)