TABANAN, BALIPOST.com – Tempurung kelapa banyak dihasilkan Kabupaten Tabanan. Umumnya tempurung ini hanya dikumpulkan kemudian dijual sebagai bahan pembakaran genteng.
Padahal, jika diolah, tempurung kelapa bisa menjadi kerajinan yang menghasilkan uang. Seperti yang dilakukan salah seorang pengusaha kopi asal desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, I Nyoman Wintara.
Pria yang juga menjabat Perbekel Desa Munduk Temu ini banyak menelurkan karya dan gagasan inovatif. Mulai dari produksi kopi robusta yang dihasilkan oleh BUMDes Desa setempat, yang dikenal dengan nama Kopi Leak (Langsung Enak Anda Ketagihan), selanjutnya gagasan membuat spot selfie di desa setempat yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Wintara mencoba membuat kerajinan lukisan di tempurung kelapa. Ide ini berawal dari banyaknya potensi tempurung kelapa yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Biasanya setelah kelapa diambil untuk dijadikan minyak VCO, hanya dikumpulkan untuk selanjutnya dijual ke daerah lain sebagai bahan pembakaran genteng dan sebagainya. “Ada ide, kenapa tidak dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi melukis anak-anak nantinya, apalagi yang semacam ini sepintas saya lihat sudah ada di daerah lain,” ucapnya.
Meski terbilang baru percobaan, sejumlah anak-anak sekolah dikatakannya sudah mulai melirik kerajinan ini. Dirinya berharap ke depan, kerajinan lukisan tempurung kelapa ini bisa diterima lebih luas lagi, sehingga bisa memberi tambahan penghasilan untuk warga setempat. “Mudah-mudahan laku, apalagi bahannya cukup sederhana, hanya dengan tempurung kelapa dan bawahnya disatukan dengan ranting pohon kopi yang tidak terpakai,” pungkasnya.
Bagi pria yang akrab dipanggil Mank Full Gendeng ini, para pelaku usaha harus bisa menggali sumber potensi untuk melahirkan peluang baru. (Puspawati/balipost)