GIANYAR, BALIPOST.com – Pemkab Gianyar mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak di kawasan Ubud. Bahkan perbaikan infrastruktur berupa jalan dan trotoar itu sudah mencapai 80 persen.
Perbaikan ini pun dipastikan rampung sebelum datangnya kunjungan delegasi yang tergabung dalam International Monetary Fund (IMF) – World Bank (WB) Group pada Oktober 2018 mendatang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gianyar, Nyoman Nuadi mengatakan pengerjaan perbaikan infrastruktur di kawasan Ubud sudah hampir rampung. Pihaknya pun menargetkan pengerjaan ini tuntas sebelum Oktober 2018 ini. “Sekarang sudah 80 persen, tinggal beberapa pengerjaan lagi sedikit,” ucapnya dihubungi Minggu (19/8).
Diterangkan perbaikan jalan di seputaran Ubud dilakukan menggunakan dana dari APBD 2018 dan Dana Alokasi Khusus (DAK). “Dari lokasi itu ke utara melewati di Monkey Forest, hingga di selatan Catus Pata Ubud,” ucapnya.
Dikatakan perbaikan di sepanjang ruas jalan itu berupa hotmix. Selain itu pihaknya juga melakukan perbaikan trotoar berupa service. Di luar ruas itu, Dinas PUPR juga melakukan perbaikan trotoar di sejumlah titik kerusakan. “Kita juga melakukan service di beberapa ruas lainya,” katanya.
Ditambahkan untuk ruas jalan provinsi, meliputi ruas jalan dari jembatan Campuhan hingga pertigaan Kedewatan. Sementara untuk ruas jalan nasional meliputi Jalan Cok Sudarsana, Teges hingga Campuhan. ”Kawasan Catus Pata Ubud itu juga kewenangan Pemerintah Pusat. Kita di Pemkab hanya sampai perbatasan Catus Patanya saja,” ujar Nuadi.
Terkait perbaikan ruas jalan provinsi dan nasional, Nuadi mengaku telah berkoordinasi dengan Pemprov Bali dan Pemerintah Pusat. Sejauh ini, responsnya sudah cukup baik.
Penanganan ruas jalan provinsi, anggarannya akan bersumber dari DAK. Sementara untuk jalan nasional, Nuadi mengaku belum mendapatkan kepastian dari pusat. ”Dengan adanya event IMF itulah kita sudah koordinasikan untuk penataan jalan di Ubud, khususnya jalan paving di Catus Pata. Proposal sudah kita ajukan ke pusat. Belum tahu bagaimana keputusannya,” ungkapnya.
Selama proses perbaikan ini, Nyoman Nuadi juga meminta permakluman kepada pengguna jalan, sebab arus lalu lintas menuju Ubud harus dialihkan sementara waktu. “Kita sudah koordinasi dengan instansi terkait, untuk penataan arus selama perbaikan ini. Kami juga harap pengertian masyarakat pengguna jalan selama proses ini,” katanya.
Sementara Kabid Lalu Lintas Dishub Gianyar, Nus Widyaswanto mengatakan selama proses perbaikan infrastruktur yang dilakukan Dinas PUPR di kawasan Ubud, belum sampai mengganggu arus lalin. Namun pihaknya tetap mengoptimalkan personil di lapangan mengantisipasi kemacetan yang tak terduga. “Misal, di jalur Pengosekan kan di hotmix, sampai sekarang pengerjaannya sudah rampung, tidak sampai mengganggu arus lalin,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)