BERBAGAI upaya terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Klungkung guna meningkatkan kualitas pendidikan. Setelah meluncurkan Program Angkutan Siswa Gratis dan Penegerian Taman Kanak – Kanak (TK) melalui “Satu Desa satu TK Negeri”, kini juga disiapkan TK negeri sebagai percontohan. Hal ini terungkap saat Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta melakukan monitoring terhadap TK Negeri Gema Santi, di Jalan Gunung Agung, Semarapura Kangin, Klungkung, didampingi Sekretaris Dinas Pendikan Ketut Sujana, Senin (20/8).
“Sekolah ini diharapkan menjadi TK negeri percontohan dengan konsep yang berbeda baik dari segi bangunan, konsep belajar mengajar, taman bermain dan lain lain,” ujarnya.
Ditambahkan pula, sekolah TK Negeri Gema Santi akan ditata ulang mulai dari bentuk bangunannya, arena bermain, sarana prasarana belajar yang memadai hingga sumber daya manusia di dalamnya. Sekolah juga diharapkan tidak lagi akan memungut iuran setiap bulan untuk menggaji para guru honorer karena semua akan ditanggung Pemda.
Bupati asal Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida ini meminta para guru dan dinas Pendidikan proaktif merancang konsep dan perencanaan sehingga TK Gema Santi bisa menjadi pionir bagi TK lain. Selain itu, para siswa juga hanya diberikan materi yang sesuai dengan umur dan kemampuannya, tidak dipaksakan untuk menjadi lebih pintar dari TK lainnya. Dirinya berharap tahun 2019 – 2020 TK Gema Santi benar benar terealisasi menjadi TK percontohan. Sesuai target, pada pemerintahan period ke -2, seluruh desa memiliki minimal satu TK negeri. “Sampai saat ini, ada 12 TK yang sudah dinegerikan. Ini akan terus ditambah,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Sekolah TK Negeri Gema Santi, Dewa Ayu Ariesta Ningsih melaporkan saat ini sekolahnya memiliki 3 ruang kelas dan satu ruang guru. Siswa 72 orang dengan 7 orang guru Standar Kompetensi Minimum (SKM). Dua guru berstatus PNS sedangkan lima lainya berstatus kontrak sekolah yang saat tengah diajukan menjadi tenaga kontrak daerah. “Saat ini TK gema santi memungut iuran siswa Rp 90 ribu. Uang tersebut untuk konsumsi Rp 40 ribu dan menggaji tenaga guru Rp 50 ribu,” jelasnya. (adv/balipost)