Kondisi wantilan Pura Dalem Desa Bunutin yang ambruk akibat guncangan gempa Minggu (19/8) malam. (BP/ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Gempa bumi berkekuatan 7 SR yang kembali mengguncang wilayah Bali, Minggu malam (19/8) mengakibatkan kerusakan di sejumlah titik. Di Desa Bunutin Kintamani, wantilan di areal Pura Dalem setempat ambruk. Tembok belakang bangunan bale daja milik seorang warga di Desa Tamanbali juga jebol.

Perbekel Desa Bunutin I Made Subrata saat dihubungi Senin (20/8) membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, ambruknya bangunan wantilan Pura Dalem terjadi sesaat setelah diguncang gempa sekitar pukul 23.00 wita. Atap bangunan ambruk dan beberapa tiang wantilan patah. “Atapnya jebol. Bangunan wantilan sudah tidak bisa dipergunakan sama sekali,” terangnya.

Baca juga:  Cuma Zona Orange Ini, Tambah Warga Terjangkit COVID-19 hingga Belasan

Menurut Subrata, wantilan itu baru selesai dibangun dua tahun lalu itu diduga terjadi karena struktur tanah dan kontruksi bangunan mengalami pergeseran pasca diguncang gempa berkali-kali sejak 5 Agustus lalu. “Wantilan ini adalah bangunan multifungsi. Bisa dipakai kalangan tajen dan stage tari untuk menggelar kegiatan budaya,” terangnya.

Akibat rusaknya bangunan berukuran 27 x 20 meter itu, kerugian materi yang kini harus ditanggung kramanya mencapai Rp 1,2 miliar.

Baca juga:  Gempa Turun Drastis, PVMBG Justru Khawatir

Sementara di rumah Ketut Rai Puspani, warga Banjar Gaga, Desa Tamanbali, Bangli, material tembok yang jebol menimpa gudang yang ada di belakangnya. “Sejak diguncang gempa pertama, beberapa bagian tembok sudah mulai retak. Maunya saya perbaiki, tapi belum sempat keburu sudah jebol karena diguncang gempa lagi kemarin (Minggu) siang,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Bangli Wayan Karmawan didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik Ketut Agus Sutapa mengatakan, selain berdampak kerusakan di dua lokasi tersebut, gempa yang terjadi pada Minggu malam juga berdampak pada rusaknya empat bangunan rumah warga di Desa Undisan Tembuku.

Baca juga:  Bertujuan Hidupkan Tradisi, Akademisi hingga Yowana Setuju Penetapan Hari Arak Bali

Guncangan gempa yang cukup keras juga kembali mengakibatkan bukit abang di Desa Buahan mengalami longsor dan berdampak pada terganggunya arus lalu lintas. “Tidak ada korban jiwa akibat gempa kemarin. Pendataan terhadap dampak gempa masih terus kita lakukan,” kata Karmawan. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *