TABANAN, BALIPOST.com – Gempa Lombok yang terjadi Minggu (5/8) berdampak pada kerusakan sejumlah titik di Kabupaten Tabanan. Setidaknya dari data BPBD Tabanan ada 399 titik dengan total kerugian mencapai angka Rp 9 miliar.

Sayangnya, untuk menangani kerusakan yang terjadi, dana bansos tak terduga yang dianggarkan dari APBD Tabanan di tahun 2018 hanya tersisa Rp 145 juta. Dengan sisa anggaran tersebut tentu saja tidak bisa mengcover semua kerusakan yang ada.

Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Sucita menjelaskan, dari hasil pengecekan ke titik terdampak bencana, total kerugian sebanyak 399. Jumlah ini terus berkembang, seiring gempa yang sewaktu waktu kembali muncul.

Baca juga:  15 Negara Keluarkan "Travel Advice" ke Lombok

Bahkan untuk pendataan agar lebih akurat, anggotanya menggandeng pihak desa dan kecamatan “Cukup banyak titik kerugian, kalau untuk akibat gempa Minggu (19/8) kemarin, belum ada laporan,” ujarnya, Senin (20/8).

Sementara dari total 399 titik tersebut, kerusakan didominan bangunan merajan, Pelinggih dan rumah. Bahkan ada juga seperti kios pasar Baturiti, dan sejumlah sekolah SD yang rusak. “Meski demikian proses belajar mengajar masih seperti biasa, namun memang harus secepatnya mendapatkan atensi, agar tidak sampai membahayakan anak anak belajar,” tutur Sucita.

Baca juga:  Pascagempa Bermagnitudo 6,2 di Jember, Ada Dua "Aftershock"

Karena besarnya dana yang diperlukan untuk mengatasi kerugian akibat gempa, pihaknya mengajukan bantuan ke pusat, lewat BPBD provinsi. Sebab, dana bansos tidak terduga 2018 masih tersisa Rp 145 juta dari anggaran Rp 2,8 miliar. “Kami akan usulkan ke pusat seluruhnya itu. Agar bisa membantu masyarakat,” jelasnya.

Termasuk juga akan menghadap Asisten Sekda Tabanan berkoordinasi terkait dana kerugian tersebut. Dana kerugian dampak gempa, dikatakan Sucita, akan diusahakan untuk meringankan beban masyarakat.

Baca juga:  Perayaan Hari Besar Keagamaan, Kesadaran Kolektif Taat Prokes Kuncinya

Namun, jumlahnya tidak seluruhnya melainkan hanya setengah. “Misalnya masyarakat mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta kita bantu setengahnya. mudah-mudahan segera bisa terealisasi, kita tengah berusaha jadi masyarakat mohon bersabar,” tegasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *