KJA di Danau Batur. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Petani keramba jarring apung (KJA) di Danau Batur, Kintamani mengeluhkan sulitnya mendapatkan bibit ikan sejak beberapa bulan terakhir. Kondisi itu memaksa sejumlah petani ikan membiarkan banyak kerambanya kosong.

Seperti halnya yang dilakukan Made Antara. Petani ikan di Desa Buahan itu mengaku terpaksa mengosongkan banyak kerambanya lantaran paceklik bibit. Dia menyebutkan dari 68 lobang KJA yang dimilikinya, dirinya hanya bisa mengisi 12 lobang. “Bibit sekarang susah sekali. Tidak seperti dulu petani bisa dapat bibit mudah. Paceklik bibitnya sudah hampir 6 bulanan,” ungkapnya, Rabu (22/8).

Baca juga:  Menkop Puspayoga Minta Koperasi MPIG Belantih Profesional

Pria yang juga Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangli ini mengaku tidak tahu pasti penyebab paceklik bibit ikan belakangan ini. Menurut dia kemungkinan bibit ikan sulit didapat karena ketersediaan bibit di petani pendeder minim akibat pemijahan yang kurang bagus. “Kita selama ini ngandelin bibit dari petani pendeder. Kalau di sana lambat produksinya, kita sulit dapatkan bibit,” ujarnya.

Untuk bisa mendapatkan bibit ikan, lanjut Antara, petani KJA di Danau Batur selama ini berusaha mencarinya hingga ke luar Bangli seperti Tabanan. Akan tetapi antara ketersediaan dan kebutuhan masih belum seimbang. Selain ke Tabanan, ada juga petani yang terpaksa mendatangkan bibit dari daerah Jawa. Namun dirinya pribadi mengaku enggan mendatangkan bibit dari luar Bali karena rentan mati saat ditebar di keramba. “Dulu sudah pernah rugi soalnya. Banyak bibit yang mati. Mungkin karena stres saat pengiriman,” katanya.

Baca juga:  Struktur Terumbu Karang Ditenggelamkan di Pantai Penimbangan

Tak hanya sulit didapat, Antara mengatakan harga bibit ikan belakangan ini juga melambung. Jika sebelumnya harga per ekornya Rp 360 per ekor, sekarang harganya Rp 420 per ekor. Dia berharap, pemerintah bisa segera memberikan solusi atas persoalan paceklik bibit ikan ini. Keberadaan BBI di Bangli juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas benih sehingga kebutuhan benih para petani ikan di Danau Batur bisa terpenuhi. (dayu rina/balipost)

Baca juga:  Setelah Kopi Kintamani, Endek Tulis Prada Juga Masuk Istana
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *