TABANAN, BALIPOST.com – Masih adanya penari Tari Rejang Sandat Ratu Segara yang trance (kerauhan) setelah beberapa hari usai menarikan tarian yang berhasil memperoleh rekor dunia dari MURI itu, membuat Pemkab Tabanan menggelar Upacara Guru Piduka. Keputusan ini diambil setelah koordinasi dengan Jro Mangku Gede Pura Luhur Tanah Lot.
Pelaksanaan guru piduka, Kamis (23/8). Upacara dilaksanakan tepat pukul 12.00 wita (tengai tepet).
Dari pantauan, hingga Kamis, masih ada sejumlah siswi yang datang bersama pihak keluarga ngaturang guru piduka secara perseorangan ke Pura Luhur Tanah Lot. Bahkan ada diantaranya yang kembali kerauhan dengan gerakan tari.
Seperti yang disampaikan, Nurheni, orang tua siswa yang tengah mengantarkan putrinya. Ia mengaku sangat khawatir dengan kondisi anaknya.
Pasalnya selain di sekolah, kondisi serupa juga terjadi jelang putrinya berangkat ke sekolah. “Sebelum berangkat sekolah sempat teriak, tetapi setelah tenang dia berangkat ke sekolah, lagi lagi di sekolah saya diberi tahu jika anak saya tidak sadarkan diri,” ucapnya.
Upacara guru piduka dihadiri oleh perwakilan dari sekolah yang siswanya terlibat dalam tari rejang itu. Para perwakilan membawa dua buah sujang yang nantinya dimanfaatkan untuk nunas penglukatan dan untuk pekuluh. Nantinya tirta dari Tanah Lot akan dipercikkan ke seluruh siswa agar terjadi keseimbangan alam. (Puspawati/balipost)