BANGLI, BALIPOST.com – Dipicu masalah sepele lantaran tersinggung setelah terlibat saling pandang, seorang siswa SMP di Bangli tega menganiaya adik kelasnya. Kasus penganiayaan yang sempat direkam kamera ponsel tersebut, kini tengah ditangani pihak kepolisian Polsek Bangli.
Informasi yang dihimpun Jumat (24/8) menyebutkan, kasus penganiayaan pelajar SMP tersebut terjadi di sebuah tegalan di Banjar Sidawa Desa Tamanbali, Bangli saat jam pulang sekolah Kamis (23/8) sore.
Kejadian bermula saat korban berinisial IBPG (13) sempat terlibat saling pandang dengan pelaku IWS (14) yang merupakan kakak kelasnya. Merasa tersinggung, pelaku kemudian menantang korban untuk berduel. Namun tantangan itu tak ditanggapi korban. Korban pun pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki.
Rupanya pelaku yang masih emosi, mencegat korban saat melintas di sebuah tegalan. Tanpa banyak bicara, pelaku langsung memukul korban. Ironisnya, saat penganiayaan terjadi, salah satu pelajar yang ada di TKP bukannya melerai namun justru merekam kejadian pemukulan itu menggunakan kamera ponsel.
Sementara itu pihak keluarga korban yang tak terima dengan tindak penganiayaan, lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Bangli.
Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kejadian penganiayaan tersebut. Kasus penganiayaan yang melibatkan anak dibawah umur tersebut dilaporkan pihak keluarga korban ke Polsek Bangli pada Jumat pagi kemarin.
Dijelaskan Sulhadi bahwa kasus penganiayaan yang dilakukan pelajar SMP itu terjadi dipicu karena pelaku tersinggung setelah sempat terlibat saling pandang dengan korban. “Pada saat bubaran sekolah mereka sempat saling pandang. Tidak ada cekcok mulut. Pelaku kemudian menantang korban mengajak berkelahi tapi tidak ditanggapi korban. Saat di TKP, pelaku tiba-tiba memukul korban,” jelasnya.
Menindaklanjuti laporan kasus penganiayaan tersebut, polisi hingga siang kemarin sudah memeriksa tiga orang saksi termasuk korban dan yang merekam menggunakan kamera ponsel. Sementara pelaku belum diperiksa. “Kasus penganiayaan tersebut masih didalami. Sampai siang ini pemeriksaan masih berlangsung,” terangnya. (dayu rina/balipost)