AMLAPURA, BALIPOST.com – Kerugian material akibat kerusakan sejumlah fasilitas di Desa Ban yang disebabkan guncangan gempa Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu telah direkap Camat Kubu. Kerugian yang dilaporkan mencapai Rp 3 miliar.
Camat Kubu, Made Suartana, Jumat (24/8), mengungkapkan, kerusakan akibat gempa keras yang berpusat di Lombok paling parah dialami di Banjar Bunga. Yang paling parah yakni Pura Puseh Desa Pakraman Bunga, ambruk total.
Padahal, Pura Puseh itu baru tuntas dipugar dengan menelan anggaran sekitar Rp 2 miliar. “Rumah warga yang rusak berat sampai tak berani ditempati mencapai 73 buah. Bagi warga yang rumahnya rusak berat di Desa Ban mendesak memerlukan bantuan terpal. Terpal diperlukan untuk membuat tempat tinggal darurat atau tenda,” ujarnya.
Suartana menambahkan, saat ini belum banyak bantuan pemerintah yang diarahkan kepada warga Desa Ban yang memerlukan. Beberapa hari lalu, Dinas Sosial Karangasem, baru menyerahkan 10 paket sembako.
Dikatakannya, terkait laporan dan kerusakan yang diestimasi mencapai Rp 3 miliar, merupakan laporan dari pihak masyarakat melalui klian banjar dinas yang diteruskan ke Kantor Camat. Pihaknya di kantor camat sudah meneruskan laporan itu kepada pemerintah.
Nantinya, tentunya ada verifikasi dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Arimbawa sebelumnya menyampaikan, total kerugian akibat gempa bumi beberapa kali mengguncang diperkirakan kerugiannya mencapai belasan miliar. (Eka Parananda/balipost)