JAKARTA, BALIPOST.com – PT Angkasa Pura II mengambil alih pengelolaan Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, dan Bandara Raden Inten II, Lampung. Pengambilalihan ini tertuang dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani Presdir AP II Muhammad Awaluddin dan Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, M. Pramintohadi di Tangerang, Senin (27/8).
Awaluddin mengatakan, seluruh hal yang terdapat di dalam MoU nantinya akan lebih didetilkan dalam Perjanjian Kerjasama (PKS). Awaluddin berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan Kementerian Perhubungan, dan sesuai instruksi Menteri Perhubungan bahwa Kementerian Perhubungan juga fokus untuk pengembangan bandara perintis.
Oleh karena itu, pengelolaan dua bandara ini dipercayakan kepada AP II dengan harapan bisa tumbuh dan berkembang. Adapun Bandara Raden Inten II memiliki luas terminal 5.000 m2 dengan panjang landasan pacu mencapai 2.500 x 45 m. Luas apron mencapai 43.600 m2 dilengkapi dengan 8 parking stand.
Selaku pengelola Bandara Raden Inten II, Kementerian Perhubungan menyambut kerjasama ini dengan antusias. Dengan telah ditandatanganinya MoU ini, Pramintohadi berharap, dampak positif yang dapat dirasakan masyarakat Kota Lampung. “Penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal bagi semua pihak yang terlibat untuk turut serta mengembangkan potensi-potensi ekonomi di Lampung, khususnya Bandara Raden Inten II,” katanya.
Praminto juga menyatakan optimismenya terhadap Bandara Fatmawati Soekarno untuk bisa segera merasakan dampak positif yang akan hadir setelah ditandatanganinya nota kesepahaman antara Angkasa Pura II dengan Kementerian Perhubungan ini. Ia menjelaskan, profil Angkasa Pura II sangat sesuai untuk dapat mengelola bandara yang dulunya bernama Padang Kemiling.
Berganti nama menjadi Bandara Fatmawati Soekarno pada November 2001, bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 2.470 x 150 m dengan permukaan aspal. Jenis pesawat terbesar yang bisa beroperasi di bandara ini adalah Airbus 320 dan Boeing 737. AP II juga telah menyiapkan total dana Capex sebesar Rp 3,4 triliun untuk pengembangan bandara-bandara baru yg akan dikelola oleh AP II, termasuk Bandara Raden Inten Lampung dan juga Bandara Fatmawati Bengkulu. (Nikson/balipost)