Uang
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hingga akhir 2017, Bank Mandiri telah menyalurkan KPR sebesar Rp 39,7 triliun. Nilai ini naik 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 35,8 triliun. Sementara rasio kredit macet (Non Performing Loan –NPL) terjaga di kisaran 2 persen.

Dengan pencapaian itu, tahun 2018 Bank Mandiri Regional Bali Nusra menargetkan penyaluran KPR Rp 1 triliun. Regional CEO Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusra Rully Setiawan mengatakan, target KPR Mandiri Bali Nusra ini dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 650 miliar.

Ia optimis target tersebut tercapai karena dibandingkan tahun lalu, dengan suku bunga KPR Mandiri 7,25 persen, Mandiri mampu menyalurkan KPR Rp 650 miliar. Sehingga dengan suku bunga sangat rendah yaitu 5,88 persen fix 3 tahun, dipercaya akan semakin meningkatkan penyaluran KPR komersil ini. KPR komersil ini menyasar harga Rp 600 juta sampai Rp 2 miliar.

Baca juga:  Kantongi 21.900 Warga Miskin, Tabanan Targetkan 2019 Bisa Tertanggulangi

Ia mengatakan Bank Mandiri memiliki komitmen untuk menjadi salah satu pemain utama pada segmen bisnis ini. Terlebih, potensi pasar KPR di Bali dan Nusa Tenggara masih terbuka lebar. Karena meningkatnya masyarakat kelas menengah dan dukungan perekonomian nasional yang membaik.

“Kami optimis bisnis KPR kami akan terus meningkat dan untuk mendukung itu, kami akan terus menggelar program menarik dengan pengembang di berbagai kawasan,” kata Rully saat Mandiri Property & Auto Expo 2018, belum lama ini.

Baca juga:  Hadiri KTT AIS di Bali, Sejumlah Kepala Negara Sudah Tiba

Diakui kinerja properti saat ini sedang lesu. Karena daya beli masyarakat berkurang. Maka dari itu Mandiri hadir untuk menjembatani sektor ini.

Ia tak khawatir dengan target KPR tersebut karena Mandiri telah memiliki likuiditas yang cukup untuk menyalurkan KPR. Mandiri mendapatkan dana-dana murah sehingga kredit yang disalurkan pun bisa murah.

Ketua DPD REI Bali Pande Agus Permana Widura mengatakan, di Bali ada 70.000 backlog perumahan pada 2018. Angka ini cukup tinggi. Maka dari itu, perlu kerjasama berbagai pihak untuk dapat menyukseskan program Jokowi dalam penyediaan rumah, terutama perbankan.

Baca juga:  Rampung, Bangunan Blok I Pasar Anyar Sari Di-''pelaspas'' 15 Januari

Selain rumah bersubsidi, permintaan penyediaan rumah komersil juga cukup banyak. Yang paling banyak perumahan komersil adalah di kisaran harga Rp 300 juta – 500 juta. “Itu market paling dominan. Rumah seharga Rp 500 juta ada di Jimbaran, Nusa Dua, Gianyar, Tabanan. Hampir 50 persen, permintaan rumah dari rumah komersil,” ungkapnya.

Dengan Bank Mandiri meluncurkan KPR bersuku bunga rendah 5,88 persen selama 3 tahun akan menggerakkan para end user untuk membeli rumah. Diakui belum pernah ada suku bunga KPR serendah ini sehingga KPR Mandiri ini akan sangat menggairahkan perumahan komersil. (Citta Maya/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *