SOLO, BALIPOST.com – PT Angkasa Pura I membuka serangkaian program Airport Excellent (APEX) in Environment di Bandara Adi Soemarmo Solo, Jateng yang akan berlangsung hingga 31 Agustus. Kegiatan bertajuk pengelolaan lingkungan yang pertama kali digelar di Asia ini bekerjasama dengan Airports Council Internasional (ACI) yang bertujuan untuk mereview aspek-aspek pengelolaan lingkungan khususnya di Bandara Adi Soemarmo, Solo.
Sejumlah praktisi dari industri kebandarudaraan dan penerbangan internasional terlibat dalam acara ini seperti Danny Boutin, Senior Manager APEX Programmes Airport Council International yang bermarkas di Montreal, Kanada; Ken Lau, Senior Manager Technical Affairs ACI Asia Pacific; Andrew Masci, Environment and Sustainability Advisor Bandara Internasional Brisbane di Australia serta Mike Kilburn, Assistant General Manager Sustainability Bandara Internasional Hongkong.
Dalam kesempatan tersebut, General Manager Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman mengatakan, sebagai perusahaan operator bandara, PT Angkasa Pura I telah memasukan misi dan nilai strategis, yang salah satunya bertujuan untuk menjadi bandara yang ramah lingkungan. “Maka dari itu kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan sangatlah penting dan oleh karenanya penting juga bagi kami untuk berpartisipasi dalam program Airport Excellence in Environment,” katanya.
Terkait Bandara Adi Soemarmo yang menjadi tuan rumah, ia menuturkan bahwa bandara ini memiliki peranan penting sebagai bandara alternatif bagi Bandara Internasional Adisucipto di Jogjakarta. Sebab, Solo yang hanya berjarak 2 jam melalui jalur darat ke Jogja.
Dalam perkembangannya, trafik Bandara Internasional Adi Soemarmo pun semakin menunjukan pertumbuhan yang positif. Saat ini melayani tujuh maskapai penerbangan yang beroperasi ke sembilan rute domestik dan satu rute internasional.
Rute terjauh yang dioperasikan maskapai penerbangan di bandara ini yakni ke Jeddah di Arab Saudi (direct one-stop) bahkan menjadi pusat embarkasi utama untuk umrah dan haji. Bandara Solo dan Yogyakarta juga dihubungkan oleh sistem kereta api, oleh karena itu memfasilitasi konekvitas tanpa batas yang selanjutnya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.
Prestasi yang cukup membanggakan baru-baru ini telah diraih oleh Bandara Internasional Adi Soemarmo yakni sebagai salah satu dari sepuluh bandara terbaik di dunia untuk kategori 5-15 juta penumpang per tahun berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh ACI pada tahun 2017. “Dalam hal penghargaan nasional, Bandara Internasional Adi Soemarmo berhasil meraih penghargaan Pelabuhan dan Bandara Sehat Tingkat Nasional tahun 2016 dari Kementerian Kesehatan serta Unit Pelayanan Publik Terpopuler di Sektor Transportasi oleh Kementerian Perhubungan pada tahun 2016,” terang Usman. (Nikson/balipost)