NEGARA, BALIPOST.com – Mulai meningkatnya hasil tangkapan para nelayan Selat Bali juga berdampak pada aktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan. Sejak sebulan terakhir, aktivitas penimbangan dan jual beli ikan mulai ramai.
Kondisi itu juga berimbas pada tenaga kerja (buruh) dan pedagang yang ikut merasakan perputaran uang. Diperkirakan dalam semester pertama (Januari-Juni), nilai hasil tangkapan nelayan mencapai Rp 30,7 miliar. Atau hampir mendekati nilai selama dua semester (Januari-Desember) di 2017, yakni Rp 34 miliar.
Dari pengamatan, Senin (27/8), aktivitas sektor kelautan (ikan tangkap) di Pengambengan mulai menggeliat. Sedikit berbeda dengan suasana dua tahun belakangan ini yang masuk paceklik ikan.
Sejak dua bulan terakhir jenis produksi tangkapan ikan mulai beragam. Didominasi ikan layang dan tongkol.
Sejumlah nelayan di PPN Pengambengan, mengungkapkan tangkapan ikan mulai dirasakan naik mulai bulan Mei. Bahkan berlanjut hingga Agustus saat ini.
Raden Dayat (22) mengatakan jenis ikan yang paling banyak ditangkap adalah jenis Layang dan Tongkol. Dengan bertambahnya hasil tangkapan nelayan ini berdampak pada aktivitas di penimbangan (TPI).
Beberapa blantik (makelar jual ikan), buruh panol (tukang angkat ikan) dan pedagang ikan hingga truk-truk ikut terkena dampak. Paling tidak mereka bisa kembali bekerja.
Ditambahkan nelayan asal Dusun Munduk, Pengambengan itu, selain ikan Layang dan Tongkol, saat ini juga sudah mulai terlihat ikan Lemuru. Akan tetapi belum terlalu banyak. Namun hasil tangkapan lebih banyak masih didapatkan di wilayah perairan Jimbaran, Badung.
Sementara itu berdasarkan data dari PPN Pengambengan di semester I 2018, produksi hasil tangkapan ikan mencapai 1.961 ton. Bahkan diperkirakan hasil tangkapan tahun ini akan naik dibandingkan tahun lalu.
Kasi Operasional PPN Pengambengan Erlina membenarkan adanya peningkatan hasil produksi tersebut. Melihat hasil tangkapan sampai Agustus ini, dipastikan tahun ini hasil produksi akan meningkat dibanding tahun sebelumnya (Surya Dharma/balipost)