Sejumlah calon penumpang kapal yang hendak menyeberang ke Ketapang, Banyuwangi di Pelabuhan Gilimanuk antre dengan penerapan sistem e-money. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Penerapan sistem pembelian tiket penyeberangan Gilimanuk-Ketapang menggunakan uang elektronik (e-money) di evaluasi oleh Bank Indonesia (BI) belum lama ini. Kendati sistem ini lebih efektif dan cashless, namun ada beberapa item yang harus dibenahi khususnya berkaitan dengan pelayanan.  Sehingga para pengguna jasa di Gilimanuk maupun Ketapang dapat terlayani dengan mudah dan cepat.

General Manager (GM) PT ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk, Solikhin, dikonfirmasi Selasa (28/8) membenarkan adanya sejumlah evaluasi dari BI terkait penerapan e-money untuk pembelian tiket menggunakan e-money ini. Menurutnya ada beberapa kendala yang nantinya akan diperbaiki seperti misalnya mesin pembaca dengan akses yang lebih cepat, serta kemampuan operator loket menerapkan sistem tersebut. Sehingga berdampak pada kecepatan pelayanan untuk loket tiket khususnya di saat situasi padat antrean. Untuk kendala itu, nantinya akan didatangkan mesin yang lebih peka membaca kartu sehingga juga berdampak dengan pelayanan yang lebih cepat.

Baca juga:  Evaluasi Mendalam Pemilu 2019

Saat ini memang belum semua loket tiket menerapkan sistem tersebut. Seperti sepeda motor (roda dua) dan mobil (roda empat) maupun truk atau bus masih bisa membeli dengan uang tunai.  “Sekarang belum semua (gunakan e-money), tetapi tetap kita terapkan sambil menunggu mesin itu menggunakan mesin yang ada saat ini. Ini juga untuk mengedukasi masyarakat pembelian tiket menggunakan e-money,” terangnya.

Selain mesin baru, juga pendampingan dan pelatihan kepada petugas khususnya di loket tiket. Termasuk kemampuan bahasa Inggris, mengingat Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk juga menjadi jalur transportasi wisatawan mancanegara. Saat ini kartu e-money yang berlaku untuk pembelian masih sebatas empat Bank yakni BRI, BNI, Mandiri dan BTN.

Baca juga:  Kemenhub Susun Protap Penanggulangan Tumpahan Minyak

Baik di Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk, para penumpang kapal Ferry  khususnya pejalan kaki diberlakukan pembelian tiket menggunakan kartu e-money. Beberapa bank menyediakan loket untuk pembelian kartu berisi saldo uang tersebut. Pada pekan pertama penerapan sistem tersebut di Pelabuhan Gilimanuk, tak sedikit penumpang mengaku kaget lantaran mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak. Bila biasanya mereka hanya membeli tiket seharga Rp 6.500, kini mereka harus membeli e-money senilai Rp 20 ribu ditambah dengan pengisian saldo Rp 10 ribu untuk membeli tiket penumpang pejalan kaki.

Baca juga:  Dikejutkan Suara Ledakan Yang Membakar Rumah

Antrean sering terjadi di loket penumpang lantaran sebagian besar warga masih awam dengan sistem tersebut. (surya dharma/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *