SAMOSIR, BALIPOST.com – Setelah direct flight internasional dibuka, kawasan Danau Toba terus dipercantik. Destinasi pun semakin dilengkapi. Tujuannya tak lain untuk memikat wisatawan.
Terbaru, Danau Toba bakal memiliki destinasi pantai pertama. Namanya Batuhoda. Wisata pantai ini rencananya akan dilaunching awal September mendatang. Menariknya, legenda masyarakat turut mewarnai berdirinya Batuhoda Beach. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir Ombang Siboro di Samosir, Selasa (28/8).
Dijelaskan Ombang, masyarakat percaya jika dahulu ada kuda yang datang dari perairan dan terdampar di sini. Namun ia kesepian. Kuda itu mencari pasangan tapi tidak didapat. Akhirnya ia pun diam membatu.
Batu tersebut dipercaya berada di pinggiran pantai dan diapit batu-batu lain. “Dari kisah itu, pantai ini kemudian diberi nama Batuhoda. Yang artinya adalah batu kuda. Kebenarannya kita tidak tahu karena itu legenda. Tapi masyarakat sekitar mempercayai hal tersebut,” terang Ombang.
Menurut Ombang, Pantai Batuhoda adalah milik seorang warga. Namun, pengelolaan pantai ini dikerjasamakan dengan Dinas Pariwisata Samosir. “Lahannya punya warga. Tapi dikerjasamakan dengan kita,” paparnya.
Konsep Pantai Batuhoda sangat kekinian. Pantai di pinggiran Danau Toba itu memiliki sejumlah spot yang instagramable. Ada spot berkonsep rumah, spot love. Ada juga lokasi di ketinggian yang keren. Dan sebuah rumah pohon berbentuk rumah burung.
Ikon pantai ini adalah sebuah patung kuda hitam. Patung ini terbuat dari material ban bekas. Menurut Ombang, patung ini dibuat oleh seniman lokal.
Hadirnya destinasi wisata baru di Danau Toba, disambut baik Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, Danau Toba sebagai destinasi prioritas memang harus dilengkapi dengan destinasi berkualitas. “Danau Toba harus terus dibangun untuk menarik wisatawan. Sebab, aksesibilitasnya sudah diperluas lewat direct flight internasional ke Bandara Silangit. Selain destinasi, atraksi juga harus diperkaya. Tujuannya agar waktu tinggal wisatawan di kawasan Danau Toba semakin panjang,” harap Menpar. (Nikson/balipost)