YOGYAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo menegaskan perubahan dunia yang cepat telah merubah lanscape politik, ekonomi dan sosial. Perubahan-perubahan cepat tersebut harus bisa diantisipasi oleh mahasiswa. Hal tersebut dinyatakan Presiden Joko Widodo saat membuka Mahasabha (munas) XI Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Yogyakarta, Rabu (29/8).

Dalam kesempatan itu, turut hadir mendampingi Presiden antara lain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri ESDM Ignatius Jonan, Menkop & UKM A.A.G. Ngurah Puspayoga, Menristekdikti Mohamad Nasir, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X, Pangdam Diponegoro, serta Kapolda DI Yogyakarta.

“Sekali lagi saya titip kepada para mahasiswa, khususnya mahasiswa Hindu agar bisa selalu mengantisipasi perubahan-perubahan dunia itu. Sekarang sedang berlangsung revolusi industri keempat yang menimbulkan perubahan-perubahan sangat cepat,” tegas Presiden jokowi.

Pada bagian lain pidatonya, Presiden Jokowi juga mengingatkan, perubahan besar itu terjadi karena penguasaan tehnologi. “Perubahan itu harus diantisipasi seluruh komponen bangsa Indonesia, yang antara lain dengan cara penguasaan tehnologi,” katanya.

Baca juga:  Azyumardi Azra Jadi Ketua Dewan Pers

Semua kekuatan dan potensi anak muda itu harus terus diangkat dan dikembangkan agar Indonesia bisa berkompetisi di dunia global. “Event Asian Games 2018 saat ini membuktikan bahwa anak-anak muda Indonesia mampu berkompetisi di dunia global. Yang terlibat di Asian Games 2018 ini 99% adalah anak-anak muda. Kita punya potensi anak-anak muda yang besar,” tegas Jokowi.

Potensi itu, menurut Jokowi, hanya bisa dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa bila persatuan dan kesatuan Indonesia terus dijaga. “Indonesia sangat beragam dan luas. Persatuan itu harus terus dijaga agar potensi Indonesia yang sangat besar bisa bermanfaat dan Indonesia mampu bersaing,” katanya.

Dalam Mahasabha XI bertema “Merajut Persatuan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045” dan dihadiri ribuan kader KMHDI dari berbagai propinsi itu, Presiden juga menyatakan, kompetisi hanya bisa dimenangkan Indonesia jika persatuan terus terjaga.

Baca juga:  Presiden Groundbreaking BRI International Microfinance Center di IKN

“Jika kita hanya sibuk dengan saling mencaci, bertengkar, maka energi kita akan habis. Energi kita harus dimanfaatkan untuk membangun optimisme, positive thinking. Kita harus terus bangun persatuan, persaudaraan, untuk bersama-sama membangun negeri ini,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut Presidium KMHDI Putu Wiratnaya mengatakan, para pengurus dan seluruh kader KMHDI telah menyatukan tekad untuk menjaga keutuhan NKRI dalam balutan Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945, serta Bhinneka Tunggal Ika. Karenanya, Wiratnaya menilai kehadiran Presiden untuk membuka Mahasabha XI ini menunjukkan pengakuan pemerintah dan negara atas eksistensi mahasiswa Hindu sebagai bagian dari komponen bangsa yang tidak bisa diabaikan.

“Kami menilai, kehadiran Presiden hari ini membuktikan bahwa pemerintah memang memandang keberagaman Indonesia sebagai keniscayaan yang tidak mungkin dihilangkan. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas pembuktian itu,” tegas Wiratnaya.

Dia mengharapkan kebhinekaan Indonesia tetap terjaga sehingga bisa menjadi negara besar dan maju. Karenanya KHMDI optimistis pada tahun 2045 mendatang Indonesia dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan sebagai negara yang adil makmur dan sejahtera.

Baca juga:  Dapat Bantuan Kacamata Gratis dari BRI, Santri Ini Ngaku Sangat Bersyukur

“Kami sangat yakin bahwa Indonesia akan menjadi pusat peradaban dunia pada abad ke-22 mendatang karena punya modal samgat besar berupa kebhinekaan,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah PD KMHDI Kalteng Erdison yang turut hadir menyatakan, sebagai pengurus KMHDI di daerah dirinya merasa bangga atas kehadiran Presiden Jokowi.

“Kehadiran Presiden hari ini membuktikan bahwa pemerintah memang mengayomi semua anak bangsa. Tahun ini KMHDI genap berusia 25 tahun, dan baru kali ini seorang Presiden berkenan hadir di tengah-tengah kami,” ujar Erdison.

Menurut Ersison, sebagai komponen generasi muda bangsa, maka KMHDI merasa bertanggung jawab untuk selalu turut aktif menjaga persatuan Indonesia. Selain itu KMHDI harus terus berperan melaksanakan proses pembangunan di semua bidang. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *