DENPASAR, BALIPOST.com – Menjadi paramedis bukanlah pekerjaan ringan, selain profesionalitas juga dibutuhkan tampilan pribadi yang luwes, ramah dan ikhlas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada siapa saja yang membutuhkan. Selain itu mesti memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal, tanpa membedakan status sosial pasien dengan penuh rasa tanggung jawab.
Hal itu disampaikan Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Benny Susianto, S.I.P., dalam sambutan tertulisnya dibacakan Kepala Kesehatan Daerah Militer IX/Udayana, Kolonel CKM drg. I Ketut Sukarnanta, saat upacara Penutupan Pendidikan Mahasiswa Akper Kesdam IX/Udayana Angkatan ke-8 dan Pembukaan Pendidikan Akper Kesdam IX/Udayana Angkatan ke-11 di Lapangan Kesdam, Denpasar, Jumat (31/8).
Dengan ditutupnya pendidikan Akper Kesdam IX/Udayana Angkatan ke-8 tahun Akademik 2015/2016, lanjut Kesdam, secara institusional Akper Kesdam mampu mengemban amanah kelembagaan dalam mencerdaskan generasi muda bangsa, yaitu menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang kesehatan, demi kemajuan bangsa dan negara di masa depan.
Pangdam mengingatkan lulusan Akper Kesdam, sekalipun tugas belajar resmi berakhir, namun proses pembelajaran baru telah dimulai. Pembelajaran untuk menggali dan mendalami kehidupan bermasyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Teori dan praktek yang telah diperoleh selama tiga tahun menjalani pendidikan, merupakan bekal awal yang perlu diaplikasikan, diaktualisasikan dan dikembangkan lebih lanjut dalam pengabdian,” ujarnya.
Untuk itu, mereka diharapkan belajar lebih giat dan tekun lagi, dimanapun nantinya berada dan bertugas untuk memperdalam ilmu keparamedisan sesuai perkembangan pengetahuan dan teknologi kesehatan yang sangat pesat sekarang ini.
Tenaga medis keperawatan memiliki prospek yang bagus di masa mendatang bila dikaitkan dengan pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan nasional yang tertera pada alinea ke-IV pembukaan UUD 1945 yang isinya bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karena itu salah satu peran yang harus dijaga adalah tetap terpelihara dan terbinanya kehidupan yang sehat baik jasmani maupun rohani. Tentunya masa depan bangsa menuju tatanan kehidupan masyarakatnya yang lebih maju, modern dan mandiri dapat terwujud dengan baik.
Kondisi tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi tenaga-tenaga medis keperawatan untuk bersaing dalam menuntut ilmu. Dengan demikian mereka mampu berkiprah lebih profesional dalam memberikan pengabdian di bidang kesehatan.
Mayor Jenderal Benny Susianto juga berharap para lulusan tugas belajar maupun lulusan siswa umum, agar senantiasa memegang teguh etika profesi Akademi Keperawatan dan menjauhkan diri dari tindakan malpraktek. Jadilah paramedis yang profesional dan memiliki jiwa pengabdian tinggi.
Sedangkan kepada para mahasiswa/mahasiswi baru, jenderal bintang dua di pundak ini berharap agar keberhasilan lulus menjalani seleksi dapat dijadikan bekal pemacu semangat dalam menempuh pendidikan Akper nantinya. Pendidikan Akademi Perawat yang akan berlangsung selama tiga tahun ini merupakan pendidikan umum untuk mencetak perawat-perawat profesional.
Dalam pendidikan ini para mahasiswa/mahasiswi akan dibekali berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan. Hal ini dimaksudkan agar nantinya dapat menjadi tenaga paramedis yang profesional dan memiliki jiwa pengabdian tinggi terhadap tugas. (Kerta Negara/balipost)