SINGARAJA, BALIPOST.com – Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara dan Provinsi Bali memiliki hubungan dari segi sosial kemasyarakatan dan tradisi budaya. Terbukti, sejumlah benda yang dilestarikan di Kepulauan Kei termasuk tradisi masyarakat, diketahui memiliki kemiripan dengan budaya masyarakat di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar.

Memastikan hubungan tersebut, Pemkab Maluku Tenggara bersama tim peneliti melakukan koordinasi ke Pemkab Buleleng Jumat (31/8). Rombongan Pemkab Maluku Tenggara dipimpin langsung Bupati Anderias Rentanubun. Rombongan diterima Sekkab Ir. Dewa Ketut Puspaka mewakili Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS).

Bupati Anderias mengatakan, penelusuran itu dilakukan untuk memperoleh kepastian terkait dengan asal-usul leluhur masyarakat Suku Kei yang berasal dari Bali. Kemungkinan itu didapatkan berdasarkan dengan catatan yang ditemukan terkait dengan digunakannya hukum adat oleh masyarakat setempat bernama Larvul Ngabal yang berarti darah merah dan tombak dari Bali.

Baca juga:  Tutup Bulan Bung Karno, Koster Harap Generasi Muda Tak Lupakan Sejarah

Hukum adat itu dibawa oleh seorang perempuan yang berasal dari Bali bernama Nen Dit Sakmas. Untuk menelusuri hal itu, pihaknya dibantu dengan Tim telah melakukan penelitian di sejumlah desa tua yang ada di Bali.

Hasilnya yang paling akurat menunjukkan kemiripan tradisi budaya itu ada di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar. Dia mencontohkan, kemiripan berupa sebilah keris, perahu kecil, bangunan rumah adat, dan tradisi adat juga yang mirip dengan Desa Bali Aga tersebut.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Siapkan Strategi Evakuasi Wisatawan Jika Gunung Agung Erupsi

Setelah ada kepastian nantinya bisa menjalin kerjasama dengan Pemkab Buleleng, baik pada bidang budaya, sejarah, hingga pengembangan pariwisata “Kami putuskan datang ke Buleleng karena penelitian ini menunjukkan kalau yang paling akurat ke Buleleng, sekarang kami silaturahmi sekaligus meminta izin untuk bertemu dengan tokoh adat di Desa Pedawa,” katanya.

Sementara itu, Perbekel Desa Pedawa Putu Sudarmaja mengatakan, Pemkab Maluku Tenggara sudah pernah datang ke desa yang dipimpinnya pada 2017. Kedatangannya dulu juga untuk melakukan penelusuran dan pendalaman terkait dengan bukti kemiripan yang ada di Kepulauan Kei dan Salah satu Desa Bali Aga itu.

Baca juga:  Sehari Tanpa Kantong Plastik, Penerapannya Belum Maksimal

Dari penelusuran itulah kemungkinan besar bahwa leluhur Suku Kei memang berasal dari Buleleng. “Yang paling mendekati adalah di Desa Pedawa, mulai dari rumah adat, tombak, dan nama desa dan ada dialek kata-kata hampir 80 persen ada kemiripan dengan budaya di Desa Bali Aga,” jelasnya.

Sementara itu, Sekkab Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka menyambut baik uaya penelusuran tradisi budaya leluhur oleh Pemkab Maluku Tenggara. Ia pun memastikan bahwa Pemkab Buleleng akan mendukung penuh apa yang menjadi tujuan dari Kabupaten Maluku Tenggara ini. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *