JAKARTA BALIPOST.com – Calon Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin mewacanakan arus baru ekonomi Indonesia dalam memimpin Indonesia ke depan bersama Calon Presiden Joko Widodo. Arus baru ekonomi itu menekankan keekonomian yang kuat dengan berpedoman pada asas keadilan seperti yang dinyatakan Sila ke 5 Pancasila.
“Sehingga ekonomi kita akan tinggal landas pada 2024, pada saat regenerasi kepemimpinan nasional nanti oleh kelompok pemimpin muda milenial,” kata Ma’ruf Amin usai menggelar rapat bersama Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf di Posko Pemenangan Cemara, Jakarta, Sabtu (1/9).
Supaya 2024 tinggal landas, sambung Ma’ruf, pemerintahannya ke depan bertekad untuk tidak lagi terbebani pada masalah-masalah konflik ideologi. Sehingga pemerintahan ke depan benar-benar fokus menuntaskan landasan yang telah disiapkan dalam rangka menyongsong arus baru ekonomi Indonesia tersebut.
“Tidak ada lagi disparitas antara pusat dan daerah, antara kelompok yang kuat dengan yang lemah bahkan disparitas antara produk lokal dan produk global,” paparnya.
Arus baru itu papar Ma’ruf akan meninggalkan sistem lama yang neo liberal. Yang lebih mementingkan pembangunan konglomerasi dengan tujuan trial down efffect. “Yang netes ke bawah tapi ternyata tidak netes. Karena itu ekonomi yang dibangun berpedoman pada Sila ke 5. Landasan yang disiapkan untuk menghilangkan disparitas itu,” paparnya.
Ma’ruf meyakini fokus yang akan diingini itu akan tercapai karena capresnya, Jokowi Widodo tinggal meneruskan dan menuntaskan capaian-capaian yang belum berhasil diwujudkan. Karena kepemimpinan Jokowi di periode kedua nanti fokus tidak lagi terbebani oleh persoalan konflik ideologi tetapi sudah lebih maju menuntaskan masalah ekonomi, penegakan hukum dan penguatan karakter bangsa.
“Ideologi kita sudah utuh sebagai bangsa. Tinggal bagaimana membangun masalah ekonomi, kerakyatan, karakter bagsa, penegakan hukum, Sumber Daya Manusia yang saya anggap itu sebagai take-off nya ketika sesudah 2024 itu,” ujar Ma’ruf Amin yang mengaku sudah memaparkan konsep arus baru ekonomi nya ini dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDI Perjuangan untuk Pemenangan Pemilu 2019 di Kantor DPP PDIP, Sabtu (1/9).
Ma’ruf mengakui sejak memimpin pemerintahan pada 2014 lalu, efektifitas pemerintahan Jokowi terhitung efektif hanya di tiga tahun pemerintahan berjalan. Sebab, di tahun pertama Jokowi fokus melakukan orientasi.
Setelah itu, di tahan kedua, ketiga dan keempat benar-benar fokus pada kerja pembangunan, kemudian di tahun kelima alam rangka persiapan pencalonan kembali. “Jadi efektif 3 tahun, tapi walaupun 3 tahun beliau sudah banyak melakukan program signifikan terutama dalam meyiapkan infrastruktur, pendidikan, kesehatan. Karena itu ketika beliau bisa terpilih pada periode keduanya efektif 5 tahun saya kira lebih banyak lagi yang akan bisa banyak dibangun,” ujar Ma’ruf. (Hardianto/balipost)