TABANAN, BALIPOST.com – Gelombang pasang yang terjadi bulan Juli, berdampak buruk pada wilayah pesisir desa Kelating, kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Sebagian areal setra milik banjar Dukuh dan banjar Dangin Pangkung amblas tergerus abrasi. Tidak hanya itu puluhan meter tanggul disebelahnya juga tergerus setelah diterjang gelombang pasang.
Dari pantauan dilapangan, abrasi dikatakan oleh Sekdes Kelating I Made Semandi, terjadi sejak tanggal 25 Juli 2017, dimana saat itu gelombang pasang bersamaan dengan hancurnya sepuluh warung yang ads di pantai tersebut. “Sebelumnya pernah terjadi abrasi, namun tidak sampai separah ini, sekarang abrasi kedalaman 10 sampai 15 meter dengan panjang 50 meter,” ucapnya, Senin (3/9).
Namun untuk abrasi yang menggerus lahan setra milik dua banjar ini belum dilaporkan ke BPBD Tabanan, yang baru dilaporkan hanya 10 warung yang rusak akibat gelombang tinggi. “Kami baru laporkan kios aja, untuk setra (kuburan, red) belum,” ucapnya.
Menurutnya, sebelumnya pernah terjadi ombak besar. Namun kerusakan yang terjadi tidak sampai separah ini. “Kejadiannya saat ombak besar, berbarengan dengan hancurnya warung. Dan sebelumnya pernah (ombak naik ke setra, red), tapi tidak sampai separah kali ini,” jelasnya.
Sementara itu, Mangku Dalem Praja Pati, Jro Mangku Subadi mengungkapkan dari 40 are luas setra, yang terkena dampak abrasi kurang lebih 15 are. Beruntung abrasi ini tidak sampai menghanyutkan sawa yang ada di setra. Pasalnya sekitar 15 sawa yang masih ada di setra ditanam di pojok bagian barat setra. Hanya saja saat prosesi pengabenan, sedikit terganggu karena saat membawa wadah ke setra, masyarakat agak kesulitan, jika sebelumnya jalannya datar, akibat abrasi jadi sedikit menanjak.
Pihaknya berharap, instansi terkait cepat merespon sehingga abrasi tidak semakin meluas. Mengingat, dari informasi yang beredar, akan datang lagi ombak besar.
Selain abrasi areal setra, gelombang pasang juga menyebabkan rusaknya jalan paping yang berlokasi di banjar Dukuh. Kerusakan sepanjang 10 meter, yang berdampak banjar dangin pangkung jika hendak menuju setra harus mencari jalan alternatif lain ke banjar Dukuh yang jauhnya sekotar 1,5 kilometer. Jika melewati jalan rusak tersebut tidak bisa karena sempit. (puspawati/balipost)