Pedagang menjual sejumlah bumbu dapur di Pasar Anyar. Bahan makanan merupakan salah satu komponen penyumbang inflasi di Denpasar. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Secara nasional, indeks harga konsumen mengami deflasi 0,05 persen pada bulan Agustus 2018. Sedangkan Bali dari dua sampel wilayah yang disurvei yaitu Denpasar dan Singaraja mengalami inflasi 0,23 persen dan 0,20 persen pada Agustus 2018.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Nyoman Subadri, SE. menyampaikan, inflasi Denpasar dan Singaraja secara yoy (Agustus 2018 dibandingkan Agustus 2017) adalah 3,82 persen dan 3,47 persen. “Denpasar sudah merah, sedangkan Singaraja masih lampu kuning. Kita lihat perkembangannya masih ada beberapa bulan lagi,” ujarnya Senin (3/9).

Baca juga:  Gebyar Vaksinasi COVID-19, Bupati Tamba Target 1.200 Sasaran Per-Hari

Berdasarkan pengalaman, Desember justru terjadi inflasi yang tinggi. Indeks inflasi ini menurutnya perlu diwaspadai karena melebihi target inflasi Bali yaitu 3,5 persen. Ia berharap, TPID ini menjadi catatan agar bisa mengantisipasi supaya tidak terjadi inflasi yang terus melanjut.

Di Kota Denpasar, pada bulan Agustus dari tahun ke tahun memang mengalami penurunan kecuali pada 2017 mengalami kenaikan. Inflasi Agustus 2018 di Denpasar ini merupakan inflasi terendah selama 4 tahun terakhir.

Baca juga:  Bule Naik Padmasana, MO Besakih Agar Dievaluasi

Di Singaraja, inflasi Agustus 2018 sama polanya dengan tahun 2015. Ia berharap pada September nanti bisa turun, tidak mengikuti pola tahun 2015 yang mana pada waktu itu inflasi naik. (Citta Maya/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *