Sejumlah pekerja saat bekerja mengerjalan proyek pasar di Bebandem. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) tahun ini merevitalisasi tiga pasar. Anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 4 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Kadis Perindag Karangasem, I Gusti Ngurah Suarta mengungkapkan, di Karangsem ada sebanyak 16 pasar tersebar di semua kecamatan. Ada tiga pasar yang direvitalisasi tahun ini. Diantaranya, pasar Bebandem, pasar Mangsul dan pasar Kalanganyar.

“Untuk pasar Bebendem dianggarkan Rp 2,2 miliar, pasar Mangung Rp 800 juta dan pasar Kalanganyar juga sama Rp 800 juta,” ujarnya.

Baca juga:  Karangasem Ajukan Empat Kebudayaan Jadi Warisan Tak Benda

Suarta mengatakan, untuk memastikan pengerjaan proyek, pihaknya rutin memonitoring ke lapangan. Kendati sudah ada konsultan yang memantau, akan tetapi pihaknya juga tetap meninjau pengerjaan proyek tersebut. “Waktu pengerjaan ketiga pasar itu selama 120 hari. Dan, sampai saat ini progres pengerjaan pasar itu sudah mencapai 40 persen. Dan kita harap November pengerjaan proyek sudah tuntas dikerjakan,” katanya.

Dia menambahkan, untuk tahun 2019 pihaknya kembali berencana memperbaiki dua pasar yakni pasar Desa Culik dan pasar Amlapura Timur. Kata dia, dua pasar itu menjadi sasaran perbaikan karena kondisinya sudah layak diperbaiki karena sudah memprihatinkan. “Pasar di Pasar Culing kondisinya sangat kumuh. Sedangkan di Amlapura Timur akan di kanopi keliling, sehingga pasar kelihatan lebih rapi. Sementara perbaikan pasar-pasar yang lainnya akan terus diagendakan setiap tahunnya. Sehingga semua pasar di karangasem menjadi lebih baik kedepannya,” tegas Suarta.

Baca juga:  RSU Bangli Terus Tambah Gedung Baru

Disinggung apakah semua pasar di Karangasem memiliki lahan parkir, Suarta menegaskan, jika belum semua pasar yang ada dilengkapi dengan lahan parkir. Dimana, bagi pasar yang tidak adanya lahan parkir, para pengunjung pasar terpaksa memarkin kendaraaanya di penggir jalan raya. “Kita memang twrkendala lahan parkir. Karena hampir sebagian pasar belum memiliki lahan parkir. Dan kita memang kesulitan untuk mencari lahan parkir itu,”tegas Suarta (eka prananda/balipost)

Baca juga:  Tokoh Masyarakat Pertanyakan KSPN Labuan Amuk
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *