BANGLI, BALIPOST.com – Desa Wisata Penglipuran di Kelurahan Kubu, Bangli rencananya menjadi salah satu tujuan destinasi wisata yang akan dikunjungi rombongan delegasi IMF-World Bank pada bulan Oktober mendatang. Terkait rencana kunjungan tersebut, pihak pengelola desa wisata setempat kini mulai melakukan sejumlah persiapan, diantaranya dengan mempercantik lingkungan termasuk merancang acara penyambutan untuk para delegasi yang berkunjung.
Ketua Pengelola Desa Wisata Penglipuran Nengah Moneng, Selasa (4/9) mengatakan, sebagaimana yang disampaikan pihak Disparbud Kabupaten Bangli dan Asita, Desa Wisata Penglipuran menjadi salah satu dari dua destinasi wisata di Bangli yang akan dikunjungi delegasi IMF-World Bank.
Kunjungan dijadwalkan akan berlangsung pada pertengahan Oktober mendatang. “Mengenai jumlah yang akan berkunjung saya tidak hafal. Direncanakan ada ratusan orang,” terangnya.
Untuk menyambut kedatangan delegasi IMF tersebut, Moneng mengaku pihaknya saat ini sudah mulai melakukan sejumlah persiapan. Mulai dari mempercantik areal desa wisata dengan menambah aneka tanaman bunga termasuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan toilet. Disamping itu, pihaknya juga sudah mulai merancang acara penyambutan.
Setibanya di Desa Wisata Penglipuran, rombongan delegasi IMF rencananya akan disambut dengan tari-tarian di pintu masuk desa. Selanjutnya rombongan akan diajak masuk ke wantilan dan disuguhi snack khas Desa Penglipuran. Setelah acara sambutan, rombongan kemudian akan diajak berkeliling ke areal Penglipuran dan masuk ke rumah-rumah penduduk untuk menyaksikan atraksi pembuatan aneka kerajinan dan makanan khas Desa Penglipuran.
Moneng mengatakan sebagaimana yang dijadwalkan, kunjungan rombongan delegasi IMF untuk berkeliling di Penglipuran cukup ssingkat. Kurang lebih hanya satu jam. Padahal pihaknya berharap rombongan bisa berkunjung dengan waktu yang lebih lama sehingga bisa betul-betul puas berkeliling menikmati keindahan wisata di desa Penglipuran. “Idealnya biar puas keliling di sini, sampai ke hutan bambu sekitar satu setengah sampai dua jam,” ujarnya.
Moneng berharap kunjungan delegasi IMF dari berbagai negara ini mampu menjadi sarana promosi untuk menarik lebih banyak minat wisatawan datang ke Bangli.
Sementara itu, Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli Wayan Merta saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, sebagaimana hasil komunikasinya dengan pihak panitia, selain Penglipuran, delegasi IMF rencananya juga akan mengunjungi Restoran Lake View di Kintamani. Rombongan delegasi dari berbagai negara itu dijadwalkan akan berkunjung ke dua destinasi wisata di Bangli itu antara tanggal 10-11 Oktober. “Rencananya dari rombongan yang akan berkunjung 200-an orang. Tapi kita harapkan agar yang berkunjung bisa lebih banyak dari itu,” jelasnya.
Merta mengatakan, selain Penglipuran dan Lake View, pihaknya sejatinya sempat menawarkan sejumlah objek wisata lainnya yang sedang berkembang di Bangli kepada pihak panitia. Diantaranya Bukit Twinhill di Guliang Kawan, Desa Wisata Guliang Kangin di Kecamatan Bangli, Rumah Bali dan Mahapraja yang ada di Kecamatan Tembuku. “Tapi karena alasan terbatas waktu, panitia hanya memilih dua obyek wisata. Direncanakan rombongan akan berkunjung di Bangli tidak seharian penuh,” ujarnya.
Selain berkunjung ke beberapa obyek wisata yang sedang berkembang tersebut, Merta juga sempat mengungkapkan harapannya kepada pihak panitia agar rombongan delegasi bisa menginap di hotel dan penginapan yang ada di Bangli selama beberapa malam. Hal itu dimaksudkan agar rombongan delegasi bisa menikmati keindahan wisata di Bangli lebih lama. (dayu rina/balipost)