JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam rangka Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas), Selasa (4/9), PLN kembali menyapa pelanggan dan stakeholders yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang baik sekaligus mengapresiasi para pelanggan yang selama ini menggunakan layanan PLN.
Mengusung tema “Senyum Pelanggan Indonesia Benderang”, kegiatan “Sapa Pelanggan” tahun ini antara lain dilakukan dengan mendengar suara pelanggan dan mengunjungi serta mensosialisasikan keselamatan instalasi listrik pelanggan. Masih dalam semangat Asian Games 2018, PLN juga melakukan kunjungan dan sosialisasi ke rumah-rumah atlet dan mantan atlet, sekaligus memperbaiki instalasi listrik mereka.
“PLN sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan lebih dari 69 juta, sudah sepatutnya terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Ini adalah bentuk kepedulian dan apresiasi kepada pelanggan,” jelas Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka.
Suprateka menambahkan, momen yang sangat baik ini merupakan kesempatan bagi PLN untuk meningkatkan kedekatan atau engagement perusahaan dengan pelanggan. Dengan mendengarkan suara pelanggan, diharapkan PLN dapat lebih memahami kebutuhan pelanggan dan meningkatkan pelayanan.
“Terutama di era serba teknologi ini. Kami tentu menyesuaikan perkembangan yang ada. PLN MOBILE misalnya, layanan PLN yang lebih mudah, pasti dan transparan,” ungkapnya.
Kegiatan sapa pelanggan juga dilakukan di seluruh unit PLN Distribusi Bali. Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Distribusi Bali Eko Suharno melakukan kunjungan ke Ombudsman Perwakilan Bali dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali. “Kami harap Ombudsman dapat membantu PLN menyampaikan informasi kepada pelanggan,” ujar Eko.
Pimpinan Ombudsman Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab, S.Sos, M.Si sendiri mengaku beberapa kali mendapat pengaduan dari masyarakat mengenai kelistrikan. “Respon PLN cepat setiap ada pengaduan, kami harap kedepan PLN bisa terus memberikan layanan terbaik,” pesan Umar.
PLN juga memaparkan kesiapannya dalam mendukung perkembangan pariwisata Bali dengan pasokan listrik yang andal.
Tak hanya itu, pada Hari Pelanggan Nasional, PLN juga memiliki dua program menarik untuk pelanggan, yakni Promo Gebyar Kemerdekaan 2018 dan Gratis Biaya Balik Nama. Keduanya berlaku hingga 31 Oktober.
Promo Gebyar Kemerdekaan 2018 memberikan diskon Biaya Penyambungan (BP) Tambah Daya untuk semua golongan tarif tegangan rendah. Diskon BP 50% (maksimum potongan Rp 10 juta) diberikan bagi pelanggan yang bermohon dan membayar dari tanggal 17 Agustus sampai 31 Oktober 2018).
Sementara itu, Program Gratis Biaya Balik Nama ditujukan untuk pelanggan dengan daya < 41.500 VA (syarat dan ketentuan berlaku). Layanan ini dapat dimanfaatkan misalnya, bagi pelanggan-pelanggan perumahan yang ingin balik nama dari nama developer ke nama pribadi.
Layanan Satu Pintu
Salah satu bentuk apresiasi PLN dalam rangka Hari Pelanggan Nasional 2018 adalah membuka Layanan Satu Pintu (LSP) untuk semua pelanggan tegangan rendah (TR). LSP merupakan suatu aplikasi sistem layanan terintegrasi yang menggabungkan layanan permohonan penyambungan baru/tambah daya dan layanan permohonan Sertifikat Laik Operasi (SLO).
Layanan ini disediakan oleh PLN yang bekerja sama dengan Pemerintah dan Lembaga Inspeksi Teknik-Tegangan Rendah (LIT-TR). LSP untuk layanan Pasang Baru diimplementasikan untuk seluruh Konsumen TR mulai 450 VA sampai dengan 197 kVA (di luar tarif Bisnis dan Industri daya 100-200 kVA), khusus di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan.
Selanjutnya, LSP akan diimplementasikan di Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Ditambahkan Suprateka, LSP sebagai bentuk reformasi pelayanan mampu membawa rapor Getting Electricity (GE) Indonesia naik ke peringkat 38, dari yang sebelumnya 49. “Ini adalah reformasi pelayanan yang sangat baik, dimana mendapatkan listrik di Indonesia semakin mudah. Berbisnis pun semakin mudah. Di sinilah PLN hadir untuk kesuksesan pelanggan, karena kesuksesan mereka adalah kesuksesan kami,” ungkapnya.
Getting Electricity (GE) adalah 1 dari 10 indikator yang menjadi penilaian dalam EoDB (Ease of Doing Business) yang dicanangkan World Bank untuk mengukur tingkat kemudahan berbinis dari 190 negara di dunia. 4 kriteria Penilaian GE adalah prosedur, waktu, biaya, dan keandalan pasokan serta transparansi tarif. (kmb/balipost)