DENPASAR, BALIPOST.com – Warga melakukan protes terhadap pengerjaan pembukaan kanal yang dilakukan PT. BTID (Bali Turtle Island Development) di Pantai Melasti, Serangan. Bahkan warga yang mendatangi lokasi pekerjaan pembukaan kanal itu, Rabu (5/9) makin banyak.
Kapolsek Denpasar Selatan juga turut hadir. Demikian juga Bendesa Adat Serangan Made Sedana, serta tokoh masyarakat lainnya.
Salah seorang tokoh setempat, Wayan Loka meminta agar BTID menunda dulu pekerjaan untuk membuka kanal. Pihaknya ingin agar BTID menunjukkan dulu izin-izin yang telah dimiliki untuk pembukaan kanal tersebut.
Selain itu, Loka juga sempat membacakan beberapa poin-poin kesepakatan yang pernah ditandatangi kedua belah pihak. Ada pun poin-poin penting itu, di antaranya pembuatan kanal tersebut untuk kesejahteraan masyarakat.
Setelah terjadi dialog yang cukup alot, akhirnya Bendesa Adat I Made Sedana meminta BTID menunda dulu pekerjaannya, sambil menunggu izin. Selain itu, pihaknya juga akan kembali berkoordinasi dengan jajaran manajemen BTID untuk mencari solusi yang terbaik.
Akhirnya pelaksana proyek menunda pembuatan pagar yang selanjutnya akan dilakukan pembukaan kanal. (Asmara Putera/balipost)
Reklamasi yg dilakukan di pulau serangan supaya mendapat persetujuan krama adat serangan/bali dan mesejahtrakan warganya… Sarana pariwisata/hotel2 dst. Jangan di bali selatan saja/p.serangan.. ingat bali utara timur juga perlu dibangun pariwisatanya/hotel2 dst .perlu keadilan