AMLAPURA, BALIPOST.com – Setelah hampir sebulan menjalani perawatan di tenda darurat akibat bencana gempa Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terjadi beberapa hari lalu, akhirnya puluhan kembali di pindah oleh pihak rumah sakit ke dalam lobi lantai I gedung Wijaya Kusuma. Pemindahan itu dilakukan, mengingat kondisi mulai sedikit kondusif.
Direktur RSUD Karangasem, I Wayan Suardana, Rabu (5/9) mengatakan, jika pemindahan pasien ke dalam gedung berdasarkan hasil rapat yang dilakukan pada Senin (3/9). Sebab, berdasarkan hasil laporan dari pihak BMKG jika berkaitan dengan gempa sudah mulai berkurang. Atas kondisi itu, pihaknya memutuskan untuk kembali merawat seluruh pasien ke dalam gedung. Mengingat, pasien telah menjalani perawatan di dalam tenda darurat selama satu sebulan. “Kondisi saat ini sudah mulai kondusif. Dari psikologis pasien dan keluarga pasien juga sudah bagus. Mereka tidak ada keberatan dan merasakan khawatir kembali dipindah ke dalam gedung,”ungkapnya.
Suardana menambahkan, saat ini pasien maupun kelurga pasien tidak lagi merasakan ketakutan dan was-was ketika ada gempa. Kalau sebelumnya mereka langsung panik dan berteriak ketika terjadi gempa. Namun sekarang mereka sudah terbiasa dan tidak lagi seperti itu. Karena, pihaknya telah memberikan pemahaman lewat sosialisasi kepada mereka.
“Kita telah berikan pemahaman apa yang dilakukan saat gempa, bagaimana cara menyelamatkan diri ketika gempa, kemana arah evakuasi, membatu cara evakuasi dan cara yang lainnya. Yang penting selalu meningkatkan kewaspadaan bencana dan selalu mengikuti SOP,” katanya.
Selain itu, kata dia, pemindahan dilakukan juga mengingat sekarang ini sudah memasuki musim penghujan. Pasalnya, jika pasien tidak dipindahkan ke dalam gedung dan dibiarkan di tenda nantinya dapat menggangu pelayanan. “Itu yang kita antisifasi. Kalau sudah di dalam pelayanan yang kita berikan bisa lebih maksimal,”tandasnya.
Sementara itu, salah seorang pasien, I Ketut Selamet mengatakan, kalau dirinya menjalani perawatan di dalam tenda darurat selama empat hari. Karena sebelumnya dirinya di rawat di Puskesmas Sidemen. “Pemindahan ke dalam gedung bukan permintaan saya atau pasien lainnya. Tapi pemindahan ini merupakan intruksi dari petugas rumah sakit,” katanya. (eka prananda/balipost)