Kondisi badan jalan yang tertimbun material longsor tebing Bukit Abang. (BP/ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Kondisi tebing Bukit Abang yang ada di wilayah Desa Buahan, Kintamani benar-benar sangat labil. Rabu (5/9), tebing setinggi ratusan meter itu kembali mengalami longsor dan menutup puluhan meter badan jalan yang ada di sekitarnya. Akibat kejadian tersebut, akses lalu lintas menuju Desa Abang Batudinding, Desa Abang Songan dan Terunyan lumpuh selama beberapa jam.

Perbekel Desa Abang Batudinding, Made Diksa saat dihubungi siang kemarin membenarkan adanya kejadian longsor tersebut. Namun dia mengaku tidak mengetahui secara pasti pukul berapa tepatnya peristiwa longsor tersebut terjadi. Sebelum longsor, tidak ada guncangan gempa maupun hujan seperti kejadian longsor sebelum-sebelumnya. Diduga longsor dipicu karena kondisi tebing yang memang labil pasca guncangan gempa beberapa waktu lalu. “Dari penuturan beberapa warga, mereka mendapati jalan sudah tertimbun longsor sekitar pukul 03.00 wita,” ungkapnya.

Baca juga:  Layanan Boat Bagi Warga Terdampak Longsor Dihentikan

Dikatakan Diksa, intensitas longsor kali ini tergolong cukup besar. Material longsor berupa tanah, pepohonan dan bebatuan menimbun badan jalan hingga setinggi 1,5 meter. Sementara panjang jalan yang tertimbun longsor mencapai 30-an meter. Tingginya timbunan material longsor pada badan jalan mengakibatkan akses lalu lintas di lokasi lumpuh selama beberapa jam.

Dampaknya aktifitas ekonomi warga terganggu. Warga dari wilayah Desa Terunyan, Abang Batudinding dan Abang Songan tidak bisa melintas ke wilayah Desa Buahan, demikian sebaliknya. “Tadi karena jalan tertimbun material, siswa tidak bisa sekolah. Terpaksa diliburkan,” jelasnya.

Baca juga:  Inmendagri No. 01 Tahun 2022 Terbit, PPKM Level 2 di Bali Berlanjut

Untuk membuka akses jalan tersebut, Diksa kemudian berupaya memohonkan bantuan alat berat ke Pemkab Bangli. Akses jalan satu-satunya itu akhirnya bisa kembali dilalui warga, setelah proses evakuasi material dilakukan selama beberapa jam mulai pukul 08.00 hingga pukul 11.00 wita.

Karena seringnya terjadi longsor di lokasi tersebut, Diksa berharap Pemkab Bangli dapat menyiagakan satu buah alat berat di sekitar wilayah tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi jika sewaktu-waktu kembali terjadi longsor. “Selama ini kami sangat mengapresisasi respon cepat dari BPBD dan Dinas PU. Kami harapkan kalau bisa agar ada satu alat berat yang di stand by-kan di sekitar lokasi. Untuk upaya antisipasi longsor, tidak bisa dilakukan karena kondisi tebing memang sudah labil sekali,” kata Diksa. (dayu rina/balipost)

Baca juga:  Menhub Hidupkan ''Feeder'' di Badung
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *