Petugas dari PUPRPKP turun cek lokasi abrasi di pantai kelating, Kerambitan. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Abrasi pantai Kelating, kecamatan Kerambitan akibat hantaman gelombang besar yang terjadi pada tanggal 25 Juli lalu hingga mengakibatkan setra adat setempat ikut tergerus menjadi atensi Dinas pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Penataan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP). Rabu (5/9) tim dari dinas terkait langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.

Pantauan di lokasi, kondisi pantai kelating semakin parah. daratan terus terkikis oleh deburan ombak besar samudra Indonesia setiap saat. Keberadaan krib penahan ombak bahkan tidak begitu berpengaruh. Apalagi ketika terjadi ombak besar setinggi 7 meter pada tanggal 25 Juli lalu membuat abrasi Pantai Kelating kian parah. Bahkan akibat hantaman gelombang besar waktu itu membuat sebagian areal setra Banjar Dukuh dan Banjar Dangin Pangkung, Kelating tergerus.

Baca juga:  Kemarau, Air Danau Batur Mulai Surut

Tidak hanya di lokasi bagian barat lokasi setra berada, hampir seluruh kondisi pantai Kelating mengalami abrasi cukup parah. kriba atau penahan ombak yang dipasang tidak mampu menahan hantaman ombak besar Samudara Indonesia. Bahkam jalan  paping di pinggir pantai yang juga sekaligus penahan ombak di wilayah banjar Dangin pangkung juga turut hancur. Padahal jalan tersebut sebelumnya digunakan warga Dangin pangkung menuju setra saat prosesi ngaben. Namun kini mereka harus memutar sejuah 1,5 kilometer.

“Saat acara ngaben kami tidak bisa lagi menggunakan jalan di pinggir pantai karena hancur diterjang ombak, kami terpaksa harus memutar sejauh 1,5 kilometer kalau ke setra saat prosesi pengabenan atau penguburan,” ungkap kepala wilayah Banjar Dangin Pangkung I Gusti Made Widiarta beberapa waktu lalu.

Baca juga:  Warga Dibuatkan Jembatan Darurat

Sementara Sekdes Kelating I Made Semandi mengaku sangat kawatir dengan abrasi pantai Kelating. Selain telah menggerus setra setempat, juga dikawatirkan akan semakin parah kalau tidak segera ditangani. “Kalau tidka segera ditangani, kami kawatir akan semakin parah,” ucapnya.

Adanya kondisi tersebut menjadi perhatian Dinas PUPRPKP Tabanan. Petugas sudah langsung turun ketika tahu informasi abrasi pantai Kelating lewat media massa. “Kami sudah terjunkan personil ke lokasi untuk melakukan pengecekan,” ungkap Kadis PUPRPKP Tabanan Made Yudiana.

Baca juga:  Hampir 10 Tahun, Korban Abrasi Belum Terima Sertifikat Tanah Bantuan

Diakui, kondisi abrasi pantai Kelating sangat parah dan mengkawatirkan. Hanya saja kata dia, terkait penanganan pantai, merupakan kewenangan Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS) Kementrian PUPR. Pihaknya telah melaporkan hal tersebut untuk penanganan lebih lanjut. “Kami sudah laporkan dan berharap segera mendapat penanganan,” katanya.

Ditambahkan, abrasi terjadi sepanjang pantai Selatan Tabanan dan Bali secara umum. Di Tabanan dengan garis pantai sekitar 32 Kilometer, hampir semuanya mengalami abrasi akibat hantam,an gelobang Samudra Indonesia. (puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *