NEGARA, BALIPOST.com – Menjadi atlet disabilitas satu-satunya mewakili Indonesia dalam ajang lomba berlayar “Para World Sailing Championship” di Amerika Serikat (AS) yang diselenggarakan 16-22 September 2018 membuat Daeng Umar (42) semangat berlatih. Meski memiliki keterbatasan fisik (kondisi pincang pada kaki) dan tidak bisa berbahasa Inggris, ayah tiga orang anak dari pernikahannya dengan Yuliani asal Banjar Anyar Desa Air Kuning Jembrana, Daeng Umar berusaha maksimal menjadi wakil Indonesia.
“Ya saya satu-satunya dari Indonesia. Karena atlet penyandang cacat yang bisa Sailing baru Bali saja yang bisa. Sehingga saya ditunjuk,” katanya.
Daeng Umar akan diberangkatkan dan didampingi pihak Yayasan Damai Olah Raga Bali. Berbagai persiapan dilakukan sejak 3 bulan lalu. Latihan fisik terus dilakukan warga Air Kuning yang masuk KK miskin ini. “Kami latihan di Pantai Serangan tiap minggu. Olah raga ini memang sulit karena ditentukan arah angin. Ini tantangan karena kami penyandang cacat,” kata Ketua Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PCI) Cabang Jembrana ini.
Daeng pernah mengikuti lomba renang dan meraih medali, pernah juga mengikuti lomba-lomba di Singapura dua kali. Daeng Umar mengaku mengalami polio sejak usia 1 tahun. Sehingga hingga saat ini dia mengalami pincang.
Daeng yang hanya bekerja sebagai tukang cukur rambut dan terkadang tukang ukir penghasilannya tidak menentu. Dia masuk dalam daftar KK miskin dan pernah mendapatkan bedah rumah. Daeng berharap bisa mengharumkan nama Indonesia di luar negeri dan memberikan yang terbaik. “Ya saingan memang berat tapi saya akan berusaha maksimal,” katanya.
Pihaknya juga berharap pemerintah mensupport dan memberi dukungan karena dia membawa nama Indonesia. (Surya Dharma/balipost)