BANGLI, BALIPOST.com – Ni Luh Putu Erik Wiriani, istri Bupati Bangli, I Made Gianyar meninggal Kamis (6/9) pagi. Almarhumah yang akrab disapa Ny. Erik Gianyar ini dimakamkan Jumat (7/9) di Setra Desa Bunutin, Kintamani.

Kepergian sang istri yang sudah lama menderita kanker ini meninggalkan duka bagi Made Gianyar dan dua anaknya, Ananta Wicaksana Wiryagian dan Cintya Wulandari Wiryagian. Kepada sejumlah wartawan yang melayat, Gianyar pun sedikit mengenang pertemuannya dengan istrinya.

Baca juga:  Jelang Pilgub Bali, Perekaman E- KTP Dideadline Desember 2017

Gianyar mengaku pertamakali mengenal istrinya saat duduk di bangku SMA di Denpasar sekitar 38 tahun lalu. Keduanya merupakan teman sekolah satu kelas. Setelah menjalani masa pertemanan dan pendekatan, Gianyar dan Erik Wiriani memutuskan menikah pada 14 Juli 1995.

Selama menikahi Erik Wiriani, Gianyar mengaku belum pernah sekalipun memperingati hari pernikahan bersama-sama. Saat masih sakit beberapa waktu lalu, istrinya sempat memintanya untuk meluangkan waktu membuat perayaan hari pernikahan.

Baca juga:  Bendungan Terbesar Segera Dibangun, Bupati Bangli Tak Sepakat Nama Belok Sidan Digunakan

“Dia meminta saya menyisihkan waktu tanggal 14 juli untuk mengenang perkawinan. Saya bilang iya. Namun karena kesibukan saya melayani masyarakat. Saya baru bisa pulang ke rumah pukul 01.00 malam. Sehingga ulang tahun pernihakan yang telah direncanakan tidak sempat kami rayakan,” kenangnya.

Gagal merayakan hari pernikahannya 14 Juli lalu, Gianyar dan istrinya tetap berencana untuk merayakannya di hari pernikahan tahun berikutnya. Keduanya bercita-cita bisa merayakan ulang tahun perak pernikahan pada 2020 mendatang. “Di akhir-akhir istri saya sakit, istri saya sudah merencanakan untuk buat hari ulang tahun pernikahan ke-25, dua tahun lagi. Tapi ternyata tidak kesampaian,” ujarnya.

Baca juga:  Era Baru, Perayaan Pernikahan akan Mengarah ke "Kawin Lari"

Meski kini istrinya telah pergi untuk selama-lamanya, Made Gianyar menegaskan jika dirinya akan tetap memperingati hari pernikahan tersebut. “Walaupun sudah tiada, saya tetap akan rayakan hari perkawinan saya dengan istri saya nanti. Karena perkawinan saya dengan ibu akan tetap berjalan sepanjang masa,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *