DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster memaparkan visi-misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di hadapan peserta Rapat Paripurna Istimewa DPRD Bali, Sabtu (8/9). Yakni setelah dilakukan upacara serah terima jabatan gubernur dan wakil gubernur Bali, ketua TP PKK Provinsi Bali, dan ketua Dekranasda Provinsi Bali.
Menariknya, Koster di awal sambutannya secara khusus menyapa Gubernur Bali 2008-2018, Made Mangku Pastika dan Walikota Denpasar, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra yang tampak hadir di gedung dewan. Seperti diketahui, Rai Mantra merupakan rival Koster dalam Pilgub Bali 2018 lalu.
Sementara itu, Koster dalam pidato perdananya di DPRD Bali menyebut sejumlah hal yang harus direcovery ke depan. Diantaranya, lahan pertanian yang semakin berkurang, pantai yang rusak, sungai dan danau yang tercemar, sumber mata air berkurang, hingga kemacetan lalu lintas, kriminalitas, dan masalah sosial lainnya.
“Pembangunan kebudayaan Bali tidak mengalami kemajuan signifikan. Kita di Bali kurang serius membangun budaya Bali,” imbuhnya.
Menurut Koster, Bali harus ditata secara komprehensif dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang dijalankan dengan pola pembangunan semesta berencana. Termasuk menjunjung pesan leluhur agar hidup menyatu dengan alam.
“Hiduplah dari hasil tanganmu, jangan dari merusak alam,” jelasnya.
Pesan leluhur ini, lanjut Koster, menjadi satu tantangan dalam membangun Bali kedepan untuk mewujudkan era baru Bali. Pulau Dewata mesti dikembalikan sebagai pusat peradaban dunia yang selama ini membuatnya terkenal dan menjadi destinasi wisata dunia. (Rindra Devita/balipost)