SUMBAWA, BALIPOST.com – Sumbawa, NTB, siap menyambut kedatangan wisatawan. Hal ini menyusul sudah diresmikannya gedung terminal baru Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin di Sumbawa.
Peresmian oleh Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mewakili Presiden Joko Widodo, Minggu (9/9). Penandatanganan prasasti peresmian dilakukan pada puncak acara Sail Moyo Tambora 2018 di Pelabuhan Badas, Sumbawa.
Turut hadir dalam acara peresmian tersebut diantaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Plt Dirjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno, Gubernur NTB TGB M Zainul Majdi, Bupati Sumbawa HM Husni Djibril serta perwakilan dari TNI AL dan Polri.
Keberadaan terminal baru bandara ini diharapkan ikut meningkatkan konektivitas transportasi dan meningkatkan perekonomian di daerah Sumbawa utamanya dari sektor pariwisata dan perdagangan dengan mengangkut wisatawan luar dan dalam negeri menuju Sumbawa serta membawa barang produksi lokal Sumbawa ke luar daerah.
Menhub mengatakan, pembangun bandara-bandara di Lombok dan Sumbawa dimaksudkan agar tercipta konektivitas serta bisa menunjang dan meningkatkan pariwisata dan perekonomian di NTB sehingga bisa bangkit kembali usai dilanda gempa bumi beberapa waktu lalu.
Gubernur NTB TGB M Zainul Majdi menyambut baik pengembangan Bandara M Kaharuddin ini. Menurutnya, pengembangan bandara yang memadai akan bisa menumbuhkan perekonomian daerah sekitarnya. “Sentuhan infrastruktur transportasi yang diiringi kesadaran masyarakat maka akan membuat ekonomi daerah setempat bisa tumbuh,” ujarnya.
Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Pramintohadi Sukarno mengatakan bahwa perkembangan Bandara Sultan M. Kaharuddin sangat pesat, terutama jika dilihat dari jumlah pertumbuhan penumpang. Pada 2015, jumlah penumpang yang menggunakan bandara ini sebanyak 77.365 penumpang, sedangkan pada tahun 2017 meningkat menjadi 112.096 penumpang atau tumbuh hampir 50%.
Hingga bulan Juli tahun 2018 ini jumlah penumpang sudah mencapai 112,1 ribu penumpang dan diprediksi bisa mencapai 116 ribu penumpang pada akhir tahun. Jika penumpang mencapai 200 ribu penumpang per tahun, maka dalam beberapa tahun ke depan terminalnya harus dikembangkan lagi. “Melihat tren pertumbuhan penumpang, sudah saatnya bandara ini dikembangkan sehingga sisi keamanan dan pelayanan kepada maskapai dan penumpang lebih baik. Kami berharap ini bisa menarik minat maskapai dan penumpang untuk berkunjung dan lebih membuka konektivitas,” ujar Praminto.
Arsitektur terminal baru bandara terlihat cantik dengan bentuk dasar morfologi arsitektur seperti sarang lebah madu. Menurut kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara M Kaharuddin, I Kadek Yuli Sastrawan, arsitektur tersebut untuk mengingatkan bahwa Sumbawa adalah daerah penghasil madu yang baik di Indonesia.
Gedung terminal baru ini menawarkan kenyamanan yang lebih bagi maskapai dan penumpang pengguna jasa transportasi udara. Setelah dikembangkan, saat ini terminal baru mempunyai luas 2.790 m2, lebih luas empat kali lipat dari terminal lama yang luasnya hanya 840 m2. Ruang kedatangan juga diperluas dari 96 m2 menjadi 480 m2. Sedangkan ruang tunggu juga diperluas dari 120 m2 menjadi 960 m2.
Selain itu juga dilakukan perbaikan toilet untuk ruang keberangkatan, kedatangan dan untuk umum. Terminal ini telah dilengkapi pula fasilitas untuk difable seperti toilet dan kursi ruang tunggu.
Bandara juga mempunyai fasilitas runway sepanjang 1.650 m x 30 m yang bisa melayani operasional pesawat sejenis ATR 72, dua taxi way yang keduanya berukuran 93 m x 15 m serta apron berukuran 240 m x 70 m dengan 4 parking stand pesawat ATR 72.
Saat ini, Bandara M Kaharuddin melayani operasional maskapai Garuda Indonesia dengan tujuan Lombok 7 kali seminggu dan Wings Air juga tujuan Lombok 14 kali seminggu dengan menggunakan pesawat jenis ATR 72. (Nikson/balipost)