Bangkai hewan laut yang terdampar di pantai Yeh Kuning Senin pagi. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Bangkai satwa laut yang sudah membusuk ditemukan terdampar di Pantai Yeh Kuning dan Pantai Perancak, Selasa (11/9). Di pantai Perancak, warga menemukan bangkai lumba-lumba jenis hidung botol terdampar di dekat lokasi penangkaran penyu Kurma Asih. Bangkai ikan lumba-lumba itu diketahui memiliki panjang 85 cm dan diameter 48 cm. Oleh warga yang menemukan, bangkai lumba-lumba itu dikubur di pantai.

Koordinator Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih Perancak, I Wayan Anom Astika  Jaya, mengatakan, bangkai lumba-lumba itu ditemukan warga sekitar pukul 08.00 Wita. Dari pengecekan tidak ada luka dibagian tubuhnya. Dipastikan lumba-lumba itu jenis hidung botol.

Baca juga:  Komitmen Pj Gubernur Bali Terhadap Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”

Sebelumnya, di Perancak juga pernah ditemukan bangkai satwa laut yang sama tepatnya sekitar dua bulan lalu. Selain di Perancak, bangkai satwa juga ditemukan oleh warga di Pantai Yeh Kuning pagi. Namun belum diketahui pasti jenisnya lantaran kondisinya yang sudah hancur. Satwa laut yang ditemukan di Yeh Kuning, ukuran panjang satwa tersebut cukup besar, lebih dari dua meter. Kendati sudah hancur, di bagian yang diduga punggung terlihat lebih dari empat sirip menonjol, begitu juga di bagian mulut menonjol dengan gigi yang masih utuh. Sementara di bagian perut satwa yang diduga ikan tersebut, nampak sudah terburai.

Baca juga:  Pegawai Eselon III dan Kaur Desa di Jembrana Terkonfirmasi Positif COVID-19

Salah seorang warga yang mendapati bangkai itu, Kade Andini (35) mengaku saat itu tidak sengaja sedang berjalan menyusuri pantai. Sekitar setengah kilometer dari Pura Segara Yeh Kuning, ia melihat gundukan yang awalnya diduga karang. Namun semakin diamanti, gundukan itu bergerak mengikuti terjangan ombak. Semakin didekati bau menyengat tercium meskipun angin saat itu cukup kencang. “Ternyata bangkai ikan, (ukuran) lumayan besar. Kalau sejenis ikan hiu atau paus kok sirip di bagian punggung banyak,” ujarnya.

Baca juga:  Tetap Waspada Penyebaran Covid-19, Perkantoran Pemprov Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Lantaran kondisinya busuk, bangkai ikan itu dibiarkan menunggu kembali terseret arus. Sementara itu dari penuturan nelayan di Pantai Yeh Kuning, di sekitar pantai Segara Yeh Kuning itu sering ditemui hal serupa. Bahkan setahun lalu, juga terdampar bangkai paus dewasa berukuran sangat besar.

Lantaran cukup besar, mamalia ini saat itu dikubur di sekitar pantai dibantu dengan alat berat. (surya dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *