Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Hizbullah. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Semester I 2018, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah tersalurkan di Bali sebesar Rp 5,45 triliun. Dari KUR yang disalurkan tersebut, rasio kredit bermasalahnya (NPL/non performing loan) kecil yaitu sebesar 0,45 persen.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali NTB dan NTT Hizbullah menyampaikan, NPL KUR terbesar dari sektor real estate sebesar 0,88 persen serta sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebesar 0,64 persen. Lanjutnya, NPL KUR yang disalurkan perbankan di Bali pada semester I 2018 sebenarnya mengalami penurunan. NPL KUR per Juni 2018 ini rata-rata mencapai 0,45 persen atau lebih kecil dari posisi sama Juni 2017 yang mencapai 0,56 persen (yoy).

Baca juga:  Kemenhub Serahkan Pengelolaan Jembatan Timbang ke Swasta

Dari realisasi KUR Bali hingga semester I 2018 tersebut 62,83 persen banyak terserap ke sektor perdagangan, 14,32 persen sektor pertanian dan 7,43 persen ke sektor industri pengolahan. Diharapkan bank terus berupaya meningkatan penyaluran KUR tahun 2018, sesuai target ke berbagai sektor usaha.

OJK mengimbau bank harus mampu menyalurkan KUR sesuai target yang ditetapkan dan tentunya tepat sasaran. “Jangan sampai KUR tidak tersalurkan sesuai target karena ini sangat disayangkan. Ini sama saja artinya masih banyak pelaku usaha dalam hal ini UMKM yang tidak mendapatkan modal lewat KUR,” cetus Hizbullah.

Baca juga:  Subsidi KUR Ditetapkan Rp 12,2 Triliun di RAPBN 2019

Plt. Direktur Kredit Bank BPD Bali IB Setia Yasa sebelumnya mengatakan, realisasi KUR di BPD Bali sampai saat ini telah mencapai Rp 428,82 miliar atau telah mencapai 78 persen dari target 2018 mencapai Rp 550 miliar. “Dari realisasi tersebut untuk KUR mikro mencapai Rp 18,99 miliar atau sudah terpenuhi 83 persen dan KUR kecil Rp 409,82 miliar atau mencapai 78 persen,” jelasnya.

Baca juga:  Per September 2023, Peredaran Uang Lewat Pinjol Capai Rp55,69 Triliun

Dari KUR yang disalurkan tersebut, NPL KUR di BPD Bali juga relatif kecil yaitu 0,42 persen. “Ini menunjukkan kepatuhan debitur membayar kredit tergolong baik dan minat masyarakat mencari KUR juga masih tinggi,” ungkapnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *