SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kabupaten Klungkung mendapat jatah perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini. Sejalan dengan munculnya informasi itu, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengaku mulai banyak yang “meneror.” Mereka meminta bantuan supaya bisa lolos seleksi.
“Banyak yang menghubungi, minta supaya dibantu. Jangan lagi menghubungi. Puik (musuh, red) saya dengan CPNS,” tegasnya saat ditemui, Kamis (13/9).
Bupati asal Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida ini mengimbau masyarakat untuk jangan percaya terhadap janji untuk membantu. Ia pun mendengar informasi ada yang menyiapkan kunci jawaban tes. “Jangan percaya dengan isu ada yang bisa membantu. Dari sekarang saya pesan,” sebutnya.
Seleksi ini menggunakan Computer Asisted Test (CAT). Diyakini akan berlangsung secara transparan. Calon pelamar pun diminta untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya. “Silahkan belajar dengan baik. Hanya diri sendiri yang bisa membantu. Bukan orang lain. Nanti akan saya pasang tulisan di rumah dinas. Tidak menerima pesanan nomor CPNS,” imbuhnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Klungkung, I Gede Putu Winastra menjelaskan formasi CPNS sudah diserahkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) kepada Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta beberapa waktu lalu. Jatahnya sebanyak 176 formasi.
Rinciannya bidang pendidikan 70 orang, disusul kesehatan 56 orang dan teknis 50 orang. Jumlah tersebut lebih tinggi dari pada pensiunan tahun ini sebanyak 141 orang. “Untuk formasi ini berdasarkan pertimbangan pusat. Jumlahnya persis dengan pensiunan tahun ini. Klungkung dapat lebih banyak karena ada untuk Rumah Sakit Pratama Nusa Penida,” jelasnya.
Terkait jadwal pendaftaran maupun seleksinya, pejabat asal Tabanan ini menyatakan masih menunggu kepastian dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Pada rekrutmen ini, pemerintah daerah tidak berperan banyak. Hanya sebatas mengumumkan tahapan dan memverifikasi administrasi. “Untuk tesnya kan menggunakan CAT. Nanti BKN yang menetapkan teknisnya. Untuk di kabupaten, segera bentuk tim,” ungkapnya.
Jatah CPNS yang dibuka itu memang masih sangat jauh dari kebutuhan yang mengacu pada analisa beban kerja (ABK) maupun jabatan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Jumlah kebutuhan mencapai 1.800 orang. Demikian pula dengan jumlah pegawai pensiun sejak 2011 yang mencapai 989 orang.
Winastra pun mengakui itu. Namun ditegaskan, seluruhnya mengacu pada aturan pusat. “Kami mengikuti ketentuan pusat saja,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk honorer K2 harus berbesar hati. Pasalnya tidak ada jatah perekrutan menjadi CPNS. Hal tersebut dikarenakan tidak ada yang memenuhi kualifikasi pendidikan bidang kesehatan dan kependidikan. (Sosiawan/balipost)