TABANAN, BALIPOST.com – Tim riset pelaksanaan Pilgub Bali 2018 dari IKIP Saraswati Tabanan melihat ada satu hal menarik yang sangat mengejutkan saat pelaksanaan Pilgub pada Juni 2018. Terjadi pergeseran perilaku pemilih di kabupaten itu.
Dari semula pemilih ideologis ke pemilih rasional pragmatis atau transaksional. Komisioner KPU Tabanan I Gede Putu Weda Subawa mengatakan, hasil riset pilgub Bali yang dilakukan oleh IKIP Saraswati Tabanan, telah dipaparkan sepenuhnya, di Kantor KPU Tabanan, Jumat (14/9).
Penelitian itu merupakan program dari KPU Bali dalam pelaksanaan Pilgub Bali. “Tabanan mendapatkan tema perilaku pemilih,” sebutnya.
Sementara itu tim peneliti dari IKIP Sarawati Tabanan yang diketuai Prof Nyoman Karmini dan Dr Made Kerta Adhi menjelaskan, penelitian dilakukan selama satu bulan. Turun ke 30 Desa yang tersebar di 10 kecamatan.
Setiap kecamatan diwakili 3 Desa. “Dipilih 3 desa di setiap kecamatan dengan katagori partisipasi pemilih terendah, sedang dan tertinggi,” jelasnya.
Dari 30 desa itu, dia meneliti sebanyak 400 sample. Kuisioner yang disebar terdiri dari berbagai item, calon yang paling banyak dipilih adalah calon yang betul-betul merealisasikan janji politiknya. “Contohnya janji membantu pembangunan bale banjar dan memang benar direalisasikanya,” tandasnya.
Dan yang paling rendah dipilih adalah calon yang mengedepankan etnis atau ras dalam kampanye. (Puspawati/balipost)