SINGARAJA, BALIPOST.com – Sejumlah gedung sekolah di Buleleng terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor pada awal 2018. Pascakejadian itu, pemerintah daerah terus menggenjot penanganan kerusakan infrastruktur sekolah.
Proses perbaikan itu tinggal menunggu pengesahan peraturan daerah yang mengatur APBD Perubahan. Tercatat 27 lokasi sekolah terdampak bencana. Rinciannya, 21 sekolah diantaranya adalah jenjang sekolah dasar (SD) dan enam jenjang SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Gede Suyasa mengatakan puluhan SD yang terdampak bencana banjir bandang memang akan diperbaiki tahun ini. Dari pendataan yang dilakukan, semuanya hanya mengalami kerusakan ringan.
Dia mencontohkan, ada sekolah yang mengalami kerusakan plafon, tembok pagar, maupun sekolah yang senderannya jebol. “Kalau tidak diperbaiki sekarang, musim hujan kerusakannya semakin parah, bahkan gedungnya bisa ikut jebol. Untuk itu, kami sepakat bersama dewan untuk percepatan penanganan sekolah terdampak bencana alam,” katanya.
Menurut birokrat asal Desa Tejakula ini, tahun ini dipastikan semua sekolah akan tertangani. Untuk melaksanakan perbaikan sekolah itu, hanya menunggu penomoran Perda APBD Perubahan 2018. Setelah itu, Disdikpora akan menunjuk rekanan yang dianggap layak melaksanakan kegiatan tersebut. (Mudiarta/balipost)