MANGUPURA, BALIPOST.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Sabtu (15/9) melakukan pengecekan kesiapan dalam memyambut IMF-WB Annual meeting di Nusa Dua. Secara keseluruhan persiapan sudah mencapai 94-95 persen.
Selain kesiapan infrastruktur, kesiapan untuk pengamanan kawasan juga menjadi perhatian. Untuk itu, pihak panitia juga menyiapkan pos komando monitoring keamanan yang disebut command center.
Bertempat di kawasan ITDC, command center ini nantinya bisa mengintegrasikan semua elemen dalam tugas gabungan. Seperti yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat mengecek kesiapan Command Center, Sabtu (15/9), Mabes TNI dan Mabes Polri sudah melakukan kerjasama yang sangat baik. “Kita berharap semua bisa terpadu. Bukan untuk menghadapi masalah, namun juga untuk mengatur flow kegiatannya supaya bagus,” pungkasnya.
Tidak hanya di kawasan ITDC, menurutnya di Polda Bali juga disiapkan pos yang lebih detail dalam operasi-operasi yang lain. Apabila ada hal-hal yang darurat maupun yang tidak darurat, bisa dikontrol di sana.
Dengan menggunakan 600 titik CCTV yang terpasang di seluruh kawasan, ini akan bisa memonitor semua. “Tidak hanya di Bali, juga Lombok, Banyuwangi sampai kesiapan semua. Bahkan semua sudah terkoneksi dengan Bandara lain. Ini bisa dibawah satu komando dari panglima komado operasi gabungan,” ujarnya.
Gubernur Bali Wayan Koster pada kesempatan tersebut berharap agar pelaksanaan event akbar ini, bisa berlangsung lancar dan aman. Nantinya, pihaknya akan melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas yang diberikan. “Saya berharap agar event akbar ini dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman. Dukungan pemerintah provinsi Bali nanti akan dilaksanakan sesuai dengan tugas yang diberikan. Nanti kami akan siapkan karnaval budaya,” ungkapnya.
Dirut ITDC, Abdulbar M Mansoer mengatakan, sebelumnya pos komando memang tidak permanen. Namun tahun ini karena IMF merupakan event yang besar, maka disiapkan bangunan yang permanen dengan luas 400m2.
Dalam Command Center ini nantinya akan ada tiga fungsi. Pertama fungsi kemanan kawasan, kedua fungsi keamanan acara, ketiga koordinasi dengan wilayah. “Ini tehubung dengan Polda dan Kodam. Pada waktu acara, apabila ada apa-apa, langsung bisa dimonitor,” terangnya.
Pada command center ini, ada teknologi canggih yang disiapkan. Yaitu teknologi Pengenalan Wajah (Facial Recognition) yang fungsinya bisa mengenali orang. Apabila ada orang yang masuk daftar polisi yang dilarang, bisa langsung ketahuan.
Tidak hanya itu, ada juga integrasi dengan BMKG dan BNPB. Apabila ada evakuasi atau bencana langsung terhubung dengan BNPB. “Ini adalah terpadu untuk security, monitoring dan koordinasi dengan instansi lain,” pungkasnya.
Sementara, untuk kesiapan kamar di ITDC, saat ini sudah disiapkan sebanyak 5300 kamar dari sebelumnya hanya 4900 kamar. Bahkan seluruhnya sudah full booked. Selama IMF-WB Annual Meeting berlangsung, kawasan ITDC dikatakannya akan ditutup untuk umum. (Yudi Karnaedi/balipost)