GIANYAR, BALIPOST.com – Ditengah harga pakan ikan makin tinggi, cacing dapat menjadi salah satu alternatif pakan yang bisa dipergunakan pembudidaya ikan. Jenis cacingnya adalah Lumbria Rubellus, berwarna merah kecil-kecil. Cacing ini memiliki nutrisi cukup tinggi dibandingkan dengan pakan buatan yang selama ini dipergunakan oleh peternak ikan.
Hal itu disampaikan Gde Raka Angga Kartika, SP.,MP., dosen Managemen Sumber Perairan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, saat memberikan penyuluhan dihadapan puluhan anggota Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN) Desa Keramas, Sabtu (15/9).
Menurut Gde Raka, cacing jenis Lumbria Rubellus ini memiliki kandungan nutrisi mencapai 65,24 sampai 70 persen, dibandingkan dengan pakan ternak buatan yang hanya mengandung nutrisi 30 – 36 persen. “Cacing ini memiliki kandungan nutrisi dua kali lipat dari pakan buatan,” katanya.
Selain itu, dengan memberikan cacing sebagai pakan alternatif bagi ikan lele juga dapat menghemat biaya mencapai 25 persen. Sehingga selain budidaya ikan lele, peternak juga diharapkan melakukan budidaya cacing untuk pakan alternatifnya, katanya.
Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. I Wayan Arthana, MS., melalui praktek budidaya cacing sebagai pakan alternatif dapat membantu pembudidaya ikan Lele ditengah harga pakan ikan yang makin tinggi. Budidaya Cacing ini dapat mejadi inovasi baru bagi para anggota Pokdakan Desa Keramas.
Di Kabupaten Gianyar terdapat 123 Pokdakan. Pokdakan Desa Keramas merupakan salah satu pokdakan yang keaktifan dan produktifitasnya cukup tinggi. Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gianyar, berharap dengan adanya inovasi budidaya cacing sebagai pakan alternatifnya bisa lebih meningkatkan produktifitas atas permintaan ikan lele yang cukup tinggi saat ini. (Agung Dharmada/balipost)